KLIKANGGARAN – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta kita tidak usah panik meski kasus Omicron naik tinggi.
Menkes beralasan, meskipun jumlah kasus Omicron tinggi, tetapi masih terkendali dan jumlah yang masuk rumah sakit dan yang wafat jauh lebih rendah.
Pernyataan Menkes tersebut diungkapkan dalam konferensi pers melalui video seusai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (07/02/2022)
“Tidak usah panik kalau melihat jumlah kasusnya naik tinggi, karena memang yang lebih penting yaitu yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan masih bisa terkendali,” ujar Menkes.
Dalam konferensi pers tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan terdapat tiga provinsi yang kenaikan jumlah kasus positifnya telah melampaui jumlah kasus COVID-19 pada gelombang varian Delta yang lalu, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Bali.
Baca Juga: Minyak Goreng Murah, tetapi Stoknya Antah Berantah Mungkinkah Ada Kartel Minyak Goreng?
Baca Juga: Apakah Hanya yang Beragama Islam Masuk Surga? Berikut Jawaban Gus Baha
Dicontohkannya, konfirmasi harian Omicron di
Di DKI Jakarta pada 6 Februari, kasus harian konfirmasi Omicron menyentuh kisaran 15.800 kasus, sementara puncak tertinggi saat varian Delta hanya 14.600 kasus.
Artikel Terkait
Dua Pasien Terinfeksi Omicron di Indonesia Dikonfirmasi Meninggal Dunia
Siapa dan Bagaimana Cara Pasien Isoman Terkonfirmasi Omicron Mendapatkan Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat
Fakta atau Hoaks, Paracetamol 500 gram, Vitamin C dan VitamiN D Obatnya Omicron?
Mantan Menkes Sebut Omicron Tidak Berbahaya, Maksudnya?