Ribut-ribut Ibu Kota Baru, Jusuf Kalla Buka Suara, Siap Buka "Kartu As" Pemerintah

photo author
- Kamis, 27 Januari 2022 | 19:31 WIB
Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI (Tangakapan Layat Kanal YouTube Sekretariat Presiden)
Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI (Tangakapan Layat Kanal YouTube Sekretariat Presiden)

KLIKANGGARAN-- Jusuf Kalla akhirnya buka suara mengenai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Sebagai mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kala merasa perlu meredam keramaian yang muncul tentang polemik Ibu Kota Negara.

Jusuf Kalla melihat pemerintah memegang kartu As sebagai landasan hukum formal untuk pemindahan Ibu Kota Negara.

"(Pro dan kontra) Itu urusan mereka. Tapi, yang penting formalitasnya sudah ada," ujar Jusuf Kalla seperti yabg dikutip oleh PikiranRakyat.com pada Kamis, 27 Januari 2022.

Baca Juga: Ucapkan Kalimantan Jin tempat Buang Anak dan Macan Mengeong, Edy Mulyadi Jumat Besok Jalani Pemeriksaan Polisi

Masih menurut Jusuf Kalla ,perpindahan Ibu Kota akan memberikan dampak yang lebih baik untuk daerah.

"Ini akan memberikan otonomi yang lebih baik kepada daerah nanti. Yang penting pemerintah dan DPR sudah ketok palu," tutur Jusuf Kalla.

Berbeda dengan Jusuf Kalla, tokoh yang tidak mendukung pemindahan Ibu kota negara adalah salah satunya adalah  Faisal Basri.

Baca Juga: Chicco Jerikho Diserang Nitizen dan Dimarahi Ibu-ibu sampai Sakit Hati, Singgung Kinan dan Layangan Putus?

Faisal Basri keberatan adalah pemindahan ibu kota akan dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi , pemerintah  sempat mengungkap rencana untuk memakai dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membangun IKN.

"Dana PEN ini untuk rakyat, kan. Untuk UMKM. Dana PEN ini, kalau teman-teman lupa, program pemulihan ekonomi nasional. Jadi rakyat langsung dikorbankan demi ibu kota yang bersifat fisik dan (sebenarnya) bisa ditunda," kata Faisal Basri.

Baca Juga: Ridwan Kamil Serahkan Hasil Penjualan Lukisan Karya Pelukis Jalan Braga di NFT, Uangnya Jutaan!!

Jika dana PEN digunakan untuk membangun ibu kota baru, maka sama saja dengan mengorbankan kepentingan rakyat, begitu tambah Faisal.**

(Irma T.H)*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X