Rencana IBC Akuisisi StreetScooter, Riza Mutyara: Masalahnya, Kok Sibuk Mau Belanja yang Tak Jelas

KLIKANGGARAN – Seperti diketahui, belakangan beredar isu bahwa jabatan Dirut PLN Zulkifli Zaini dicopot karena tidak menandatangani rencana PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam mengakuisisi saham produsen mobil listrik asal Jerman, StreetScooter.

Menanggapi isu ini, Menteri BUMN, Erick Thohir, membantah bahwa jabatan Dirut PLN Zulkifli Zaini dicopot oleh sebab terkait dengan rencana IBC mengakuisisi StreetScooter.

Selain itu, rencana IBC mengakuisisi StreetScooter juga mendapat sorotan banyak pihak, karena dinilai terlalu mahal. Diketahui, harga akuisisi StreetScooter mencapai 170 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp2,43 triliun (kurs dolar Rp 14.300).

Baca Juga: Ridwan Kamil Pun Berduka Atas Wafatnya Oded M Danial, Wali Kota Bandung

Menanggapi berbagai macam pendapat, pada media Erick menyatakan, tidak benar ada korupsi pada rencana akuisisi IBC itu. Lantaran transaksi belum ada.

Melihat kondisi ini, seorang pakar Energi Terbarukan, Riza Mutyara, pada Jumat, 10 Desember 2021, menyentil pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir soal rencana IBC mengakuisisi StreetScooter.

Riza yang sudah malang melintang mengenyam pendidikan di Jerman selama 10 tahun sejak tahun 1969 hingga tahun 1979 itu mempertanyakan pernyatan Erick Thohir.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Optimis Jadi Pusat Ekonomi Syariah

"Tak ada yang bilang korupsi. Masalahnya kalau hanya mau beli StreetScooter, kenapa tidak bangun mobil listrik Esemka saja,” tutur Riza.

“Pasang baterai, ganti ICE, yang penting jalan," lanjutnya.

Riza juga mempertanyakan teknologi StreetScooter yang disebut Erick Thohir akan dibeli. Menurut Riza, mobil karoseri lokal lebih bagus dati StreetScooter.

Baca Juga: Pertamina Bertransformasi, eSPeKaPe: Silakan, Asal Jangan Tercerabut dari Amanat Konstitusi Negara

"Teknologinya apa? Desain body? Software? Baterai? Jauh-jauh ke Jerman hanya beli mobil untuk antar surat dan barang?" tanya Riza.

"Jadi, ini IBC kok ngotot mau belanja yang tak jelas. Bukannya mikir bagaimana mengembangkan baterai yang murah. Orang sudah ke mana-mana, lho," tutup Riza.