KLIKANGGARAN - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) bekerja sama dengan Pusat Unggulan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membangun kolaborasi Penyelidikan Geologi untuk Mitigasi Bencana Banjir Bandang di Tiga Hulu Sungai Besar di Kabupaten Luwu Utara.
Tiga hulu sungai itu masing-masing hulu sungai Binuang, sungai Radda, dan sungai Masamba. Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, mengatakan, kegiatan penelitian dan pengembangan berperan penting dalam mendorong kemajuan suatu negara.
Maka tidak mengherankan jika pengambil kebijakan di negara-negara maju, terlebih dulu melakukan kajian dan litbang sebelum merumuskan, membuat, dan menetapkan suatu kebijakan.
Baca Juga: Profile Wali Kota Bandung, Oded M Danial yang Meninggal saat Akan Menjadi Khatib Jumat
“Hasil litbang yang akurat dalam bentuk konsep, model, skenario, maupun pilihan kebijakan yang tepat, dapat direkomendasikan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul di suatu negara atau daerah pada berbagai sektor pembangunan, termasuk penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat,” kata Suaib saat membuka Seminar Penyelidikan Geologi untuk Mitigasi Bencana Banjir Bandang, Kamis (9/12/2021), di Aula Bappelitbangda.
Dikatakannya, seminar penyelidikan geologi yang dilakukan Pemda Lutra dan Unhas adalah rangkaian pelaksanaan tahapan kelitbangan pada kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Khususnya Penyelidikan Geologi untuk Mitigasi Bencana Banjir Bandang di Hulu Sungai Binuang, Hulu Sungai Radda dan Hulu Sungai Masamba, sekaligus sebagai tindak lanjut MoU antara Pemda Luwu Utara dan Unhas.
Baca Juga: Setahun Kasus Video Syurnya Mandek, Kapan Gisel Akan Diperiksa Kembali?
“Seperti kita ketahui, Luwu Utara adalah kawasan rawan bencana, khususnya banjir, yang kerap terjadi, sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit dan memberikan pengaruh negatif terhadap berjalannya roda pemerintahan maupun kehidupan masyarakat,” terangngya.
Suaib menyebutkan, melalui penyelidikan geologi, nantinya akan menghasilkan data dan analisis yang memadai, sehingga kerugian dan dampak negatif dapat diminimalisir.
“Kita patut berterimakasih kepada Pusat Unggulan Teknologi Unhas karena telah menyusun dokumen pengkajian kelitbangan, terkait Penyelidikan Geologi untuk Mitigasi Bencana Banjir Bandang di Tiga Wilayah Sungai,” tandas Suaib.
Baca Juga: Wali Kota Bandung, Oded M Danial Meninggal sebab Terjatuh saat Akan Mengisi Khutbah Jumat
Suaib berharap agar penyelidikan geologi ini dapat menghasilkan suatu kajian yang dapat ditindaklanjuti dan dijadikan referensi bagi pihak terkait dalam hal pengurangan risiko bencana. (LH)
Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Luwu Utara Terima TKDD Rp 1 Triliun Lebih, Wabup: Penyerapannya Harus Lebih Cepat
DPD Perhiptani Luwu Utara Siap Bergerak Wujudkan Pertanian Maju dan Modern
Luwu Utara Susun SOP Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
Donor Darah, Kegiatan Perhiptani Luwu Utara untuk Kemanusiaan
Luwu Utara: Setelah 70 Tahun, Warga Lantang Tallang Akhirnya Nikmati Listrik PLN
SKB CPNS Luwu Utara Resmi Berakhir, Sepasang Suami Istri Raih Nilai Tertinggi Kedua
Erupsi Gunung Semeru, Bupati Luwu Utara Kirim Doa untuk Warga Terdampak
Sebanyak 172 Bidang Tanah di Desa Sepakat, Masamba, Luwu Utara Kini Bersertifikat
Muscab Gerakan Pramuka Luwu Utara Diharap Melahirkan Program Kerja yang Adaptif dan Inovatif
35 Pejabat Perempuan di Luwu Utara Ikut Kegiatan Peningkatan Kapasitas Leader