PKS DKI Jakarta Menolak Nama Mustafa Kemal Attaruk Akan Dijadikan Nama Jalan di Menteng

photo author
- Minggu, 17 Oktober 2021 | 15:34 WIB
Kawasan Menteng dikenal sebagai kawasan elite (pingpoint.co.id/Rooslain Wiharyanti)
Kawasan Menteng dikenal sebagai kawasan elite (pingpoint.co.id/Rooslain Wiharyanti)

 

KLIKANGGARAN-- Salah satu ruas jalan di Jakarta akan menggunakan nama Mustafa Kemal Attaruk, pendiri negara Turki modern.

Jalan yang akan diberi nama Mustafa Kemal Attaruk adalah salah satu ruas jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Namun, wacana pemberian nama Mustafa Kemal Attaruk itu tak berjalan mulus. Pasalnya, penolakan terhadap penggunaan nama tersebut sudah muncul.

Penolakan nama Mustafa Kemal Attaruk berdasarkan sepak terjang pendiri negara Turki modern tersebut terhadap Islam selama dia berkuasa di Turki.

Baca Juga: Final Piala Thomas 2020: Peluang Indonesia Bawa Pulang Piala Thomas Cukup Besar

Mengutip artikel pikiran-rakyat.com dengan judul "Mustafa Kemal Ataturk Diajukan Jadi Nama Jalan di Jakarta, PKS Minta Kaji Ulang", Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Khoirudin, mengkritisi wacana penggunaan nama Mustafa Kemal Ataturk yang diajukan sebagai salah satu nama Jalan di ibu kota.

Duta Besar Indonesia untuk Turki di Ankara telah mengajukan nama Mustafa Kemal Attaruk sebagai nama salah satu ruas jalan di DKI Jakarta. Menanggapi hal ini, Khoirudin menilai bahwa kebijakan ini perlu dikaji ulang.

"Jika memang sangat merugikan dan menyakiti kaum muslimin, lebih baik dibatalkan pemberian nama jalan tersebut," kata Khoirudin dalam keterangannya yang diterima pada Minggu, 17 Oktober 2021.

Baca Juga: Mengapa Libur Maulid 2021 Digeser, Inilah Jawaban Wapres Ma’ruf Amin

Khoirudin menyebutkan, jejak rekam sejarah Attaturk sangat merugikan kaum muslimin dan peradaban manusia. Sebab dulu, Ataturk dinilai tidak menghargai Hak Asasi Manusia.

Attaturk juga merupakan pemimpin yang mengubah masjid Hagia Sofia menjadi museum.

Kebijakan lain yang kontroversial misalnya, mengganti adzan berbahasa arab dengan bahasa lokal dan melarang jilbab dipakai di sekolah, kantor-kantor yang bersifat kepemerintahan.

Baca Juga: Jabatan-Jabatan Lain Dodi Reza Alex Noerdin selain Bupati Muba, Apa Saja Ya?

Ia menambahkan, mungkin bagi sebagian rakyat Turki, Ataturk merupakan sosok pemimpin yang sangat dicintai, tapi tidak bagi umat Islam dunia, khususnya di DKI Jakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X