Gempa Bali Berkekuatan 4.8 Magnitudo, Benarkah Berkaitan dengan Gempa 9 SR?

- Minggu, 17 Oktober 2021 | 06:31 WIB
Peninjauan lokasi terdampak gempabumi dengan magnitudo 4.8 yang memicu terjadinya longsoran (landslide) dan reruntuhan batu (rockfall) di wilayah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali (bnpb.go.id/istimewa)
Peninjauan lokasi terdampak gempabumi dengan magnitudo 4.8 yang memicu terjadinya longsoran (landslide) dan reruntuhan batu (rockfall) di wilayah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali (bnpb.go.id/istimewa)

 

KLIKANGGARAN-- Sabtu dini hari, 16 Oktober 2021, Pulau Bali diguncang gempa magnitudo 4.8. Dari rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, episenter gempa Bali berada di koordinat 8,32° LS dan 115, 45° BT.

Gempa Bali berlokasi di darat. Terletak 8 KM sebelah barat laut Karangasem dengan kedalaman hiposenter 10 KM. Getaran tidak hanya dirasakan di sekitar episenter, tetapi juga sampai ke Pulau Lombok.

Meskipun skala gempa Bali masih di bawah 5 SR, kerusakan yang terjadi boleh dibilang cukup parah. Puluhan bangunan rumah serta tempat ibadah rusak ringan hingga berat.

Baca Juga: Yesss, Indonesia Masuk Final Piala Thomas, Ketemu China Di Final

Dilaporkan juga, gempa Bali menelan korban jiwa sebanyak tiga orang. Dua dari Kabupaten Bangli dan satu orang dari Kabupaten Karangasem. Selain itu, belasan orang luka-luka dan menderita patah tulang akibat berusaha menyelamatkan diri dari bangunan runtuh.

Gempa kali tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga menyebabkan tanah longsor. Seorang balita dari Kabupaten Karangasem menjadi salah satu korban jiwa. Hingga artikel ini dibuat, pembersihan puing-puing bangunan dan tanah longsor masih dilakukan. Penduduk yang rumahnya rusak masih mengungsi ke posko darurat atau rumah kerabat yang berada di zona aman.

Menilik lokasi dan kedalaman gempa, diduga getaran disebabkan oleh aktivitas magma dari kompleks gunungapi Agung-Batur yang menghasilkan pergerakan sesar lokal.

Baca Juga: Seleksi Bakal Calon Anggota KPU dan Bawaslu periode 2022 – 2027 Dimulai, Berikut Jadwal Pedaftarannya

Seperti kita tahu, Gunung Agung dan Batur termasuk dalam jajaran Cincin Api zona subduksi Selat Sunda yang masih aktif hingga saat ini. Isu soal gempa besar dengan skala lebih dari 9 SR sudah menjadi trending belakangan ini. Berbagai rilisan soal prediksi gempa supermasif sempat membuat heboh warga dunia, khususnya yang tinggal di sekitar Ring of Fire.

Sering disampaikan oleh para pakar gempa, bahwa peristiwa tumbukan atau pergeseran lempeng bumi tidak bisa dipastikan waktunya. Yang bisa dilakukan hanya membuat prediksi berdasarkan data yang terkumpul sejak ratusan tahun lalu.

Dari data itu, tergambarlah pola pergeseran lempeng, juga siklusnya. Meskipun tidak selalu tepat, pemodelan yang dihasilkan cukup ampuh untuk berjaga-jaga. Pihak berwenang bisa membuat mitigasi yang optimal untuk menekan jumlah korban jiwa dan kerusakan fisik pada bangunan.

Baca Juga: Pool Modem Alat Canggih yang Dipakai Pinjol Memblast SMS dan Meneror Masyarakat, Waduh tuh Alat

Selama lempeng bumi terus bergerak, potensi gempa pasti ada. Yang perlu kita lakukan adalah tetap tenang, selalu waspada, dan tidak terpancing hoaks yang ramai beredar.

Lakukan tindakan yang tepat ketika gempa terjadi. Keluar dari bangunan memang yang langkah disarankan. Namun, jika tidak memungkinkan, lindungi diri di bawah meja sambil menjaga kepala pada posisi aman terhadap benturan.***

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rongkong Potensial untuk Budidaya Tanaman Kentang

Selasa, 26 September 2023 | 08:53 WIB
X