Masnah Busro : Susur Sungai Batanghari, Budaya Lama Masyarakat Muaro Jambi

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 11:22 WIB
Bupati Muaro Jambi berfoto dulu sebelum memasuki kajang lako dan menyusuri Sungai Batanghari (dok. wartapembaharuan.co.id)
Bupati Muaro Jambi berfoto dulu sebelum memasuki kajang lako dan menyusuri Sungai Batanghari (dok. wartapembaharuan.co.id)

Muaro Jambi, Klikanggaran.com - Susur sungai Batanghari itu merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperkenalkan sebuah destinasi wisata air baru yang ada di wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

Susur sungai Batanghari menggunakan getek, rakit, atau perahu yang sudah dihiasi umbak-umbak pengantin khas melayu Jambi itu diisi sebanyak 10 orang penumpang. Getek atau rakit itu disebut kajang lako.

Dikutip dari Wartapembaharuan.co.id, Bupati Muaro Jambi, Masnah Busro yang memakai baju merah maroon berjilbab putih terlihat memasuki rakit siap mengarungi hilir Sungai Batanghari dari dermaga Desa Muara Jambi hingga ke Teluk Jambu.

Baca Juga: Klaster Covid Akibat PTM, KemenbudRistek dan Pemda Didesak Lakukan Evaluasi PTM

Kemudian getek lainnya juga bertolak mengikuti rombongan Bupati Muaro Jambi, sorak ratusan penonton dari pinggir tebing pun membuat suasana menjadi meriah. Kurang lebih satu jam mengarungi Sungai Batanghari, sorak dan lambaian tangan masyarakat ke Bupati Masnah di pinggir sungai itu pun tampak meriah kegiatan festival itu.

Susur sungai Batanghari merupakan membangkitkan budaya lama yang ada di Muaro Jambi.

Bupati menyebut, kajang lako itu merupakan alat transportasi pesta rakyat yang selalu digunakan oleh masyarakat Muaro Jambi pada zaman dahulu.

"Alhamdulillah, pada kegiatan festival Candi Muaro Jambi ini kita bisa munculkan kembali budaya kajang lako ini, meskipun berbeda dari zaman dahulu menggunakan perahu kecil dan saat ini berubah menggunakan ketek yang memiliki mesin," ungkapnya.

Baca Juga: Ragu Mau Nge-Bimbel-in Anak atau Ngak, Baca Ini Dulu, Deh, supaya Makin Mantap

Bupati Masnah juga berharap, kedepan nya pada event ini akan selalu diadakan dan dikembangkan menggunakan kajang lako atau perahu ketek tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Riduwan juga mengungkapkan, susur Sungai Batanghari ini merupakan momen tahunan yang memang harus dikembangkan.

Dengan kegiatan itu, ia berharap akan timbul destinasi wisata baru pengelihatan wisata air di pinggir Sungai Batanghari.

"Alhamdulillah pada kegiatan ini sangat antusias dari masyarakat dari pemerintah maupun dari kalangan wisata lainnya juga turut memeriahkan acara ini, kita berkomitmen kedepannya akan kita lakukan lagi," kata Riduwan.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pembakar Mimbar Masjid di Makassar, Motifnya Sakit Hati

Potensi seni dan budaya sebenarnya yang dilakukan kebiasaan adat istiadat kebudayaan masyarakat Muaro Jambi, seperti tolak bala, larung kemudian dzikir bardah yang dimainkan di dalam kajang lako.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: wartapembaharuan.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X