peristiwa-internasional

Erdogan Bertemu dengan MBS setelah Ketegangan Akibat Pembunuhan Khashoggi

Sabtu, 30 April 2022 | 05:53 WIB
Erdogan bertemu dengan MBS (AFP)

KLIKANGGARAN -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam sebuah upacara resmi di istana al-Salam di kota Laut Merah Jeddah, kata kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, sebagaimana dikutip Middle East Eye.

Kunjungan Erdogan tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Middle East Eye pada hari Selasa, terjadi setelah bertahun-tahun ketegangan dalam hubungan antara kedua negara atas pembunuhan 2018 jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul.

Putra mahkota kemudian mengadakan pertemuan empat mata dengan Erdogan, kata kantor komunikasi Ankara di Twitter.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Bulutangkis Asia 2022, Indonesia Pastikan 2 Wakil di Final, Ganda Campuran juga Berpeluang

Turki memenuhi salah satu tuntutan utama Saudi dalam memperbaiki hubungan awal bulan ini dengan memutuskan untuk menyerahkan persidangan Khashoggi ke Arab Saudi, sebuah kasus yang melibatkan 26 tersangka terkait dengan pembunuhannya.

Erdogan menuduh "tingkat tertinggi" pemerintah Saudi memberi perintah, tetapi Ankara sejak itu melunakkan nadanya dengan tajam.

Sebuah laporan intelijen AS yang dirilis setahun lalu mengatakan Mohammed bin Salman telah menyetujui operasi untuk membunuh atau menangkap Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post dan Middle East Eye, tetapi pemerintah Saudi telah membantah keterlibatan putra mahkota dan menolak temuan laporan tersebut.

Hubungan Ankara-Riyadh memburuk secara signifikan setelah pembunuhan itu, tetapi konsensus regional yang luas muncul yang telah membawa keduanya lebih dekat.

Baca Juga: Pemerintah AS Kehabisan Uang untuk Bantu Ukraina

'Memperkuat ikatan persaudaraan'

Berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Jeddah, Erdogan mengatakan kunjungan hari Kamis adalah "perwujudan dari keinginan kita bersama" untuk meningkatkan hubungan dan memperkuat hubungan politik, militer dan budaya.

Dia menambahkan akan saling menguntungkan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk kesehatan, energi, ketahanan pangan, industri pertahanan, dan keuangan.

"Dengan upaya bersama, saya percaya kita akan membawa ikatan kita bahkan melampaui di mana mereka berada di masa lalu," katanya.

Baca Juga: Ceko Tolak Rubel sebagai Pembayaran Gas Rusia

Halaman:

Tags

Terkini