KLIKANGGARAN-- Pemerintah Joe Biden membutuhkan Kongres untuk menyetujui permintaan $33 miliar sesegera mungkin karena hanya memiliki sisa $250 juta dari paket bantuan sebelumnya untuk Ukraina, ungkap juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip RT.com.
Presiden AS, Joe Biden, menandatangani permintaan itu pada Kamis. Dia mengakui bahwa $33 miliar “tidak murah” tetapi mengklaim bahwa “mengikuti agresi akan lebih mahal.”
Dalam jumpa pers pada hari yang sama, Psaki ditanya tentang batas waktu ketika pemerintah Joe Biden “sangat membutuhkan” pendanaan baru. Dia menjawab bahwa “kebutuhannya mendesak, seperti kebutuhan pendanaan Covid yang mendesak.”
Baca Juga: Ceko Tolak Rubel sebagai Pembayaran Gas Rusia
“Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki $3,5 miliar bantuan keamanan militer. Kami memiliki sekitar $250 juta yang tersisa dalam penarikan. Jadi, jelas, kami akan bekerja untuk mempercepat itu dan memberikan itu kepada Ukraina, ”kata juru bicara itu sebagaimana dikutip RT.com.
Dia menekankan bahwa untuk memberi Kiev “senjata yang mereka butuhkan, artileri yang mereka butuhkan, peralatan yang mereka butuhkan,” mendapatkan dana baru “tentu saja mendesak.”
Sementara itu, baik Partai Republik maupun Demokrat mengatakan bahwa $33 miliar mungkin tidak akan tercapai dengan cepat karena ada banyak masalah yang perlu diselesaikan.
CNN melaporkan sumber mengatakan Demokrat bertujuan untuk meloloskan paket pada akhir Mei, tetapi Partai Republik mengindikasikan mereka perlu waktu untuk mempertimbangkan lebih hati-hati apa yang harus dimasukkan dalam RUU.
“Saya harus melalui detailnya. Saya tidak terlalu terpaku pada jumlahnya. Ini lebih tentang apa yang ingin Anda berikan kepada mereka? Apakah itu yang mereka butuhkan saat ini untuk masa mendatang?” Senator AS Marco Rubio mengatakan.
Mengomentari bantuan keuangan yang sedang berlangsung dan pengiriman senjata dari Washington ke Kiev, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada hari Jumat bahwa AS tidak tertarik pada perdamaian di Ukraina tetapi sebaliknya melakukan segala yang bisa dilakukan agar konflik di negara itu berlangsung lama. selama mungkin.
Permintaan Gedung Putih untuk dana tambahan datang pada hari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu bersiap-siap untuk mendukung Kiev "selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun" karena konflik dengan Rusia mungkin akan berlangsung. Dia juga mengungkapkan NATO bertujuan untuk membantu Ukraina bergerak “dari peralatan era Soviet lama ke senjata dan sistem standar NATO yang lebih modern.”
Pernyataan ini muncul segera setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negara-negara Barat akhirnya mulai menyediakan jenis senjata yang diminta kepada Kiev.
Artikel Terkait
Serangan Israel Di Mesjid Al-Aqsa saat Shalat Subuh, 152 Warga Palestina Terluka
Seorang Politisi Swedia Rasmus Paludan Membakar Al-Qur'an, Aksinya malah Dilindungi Polisi dari Pendemo
ISIS Klaim Serangan Bom dalam Masjid Syiah yang Tewaskan Belasan Orang dan Puluhan Lainnya Luka Parah
Kebijakan Mohammed bin Salman Dorong Bangsawan Saudi Kurangi Gaya Hidup Mewah
Barat Gagal Jatuhkan Rusia, Putin: Barat Beralih ke Teror untuk Melawan Rusia!
Diskriminasi Atas Muslim Meningkat di Amerika Serikat