Koran itu diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955.
The Indonesian Observer bertahan hingga tahun 2001, sedangkan koran Merdeka berganti tangan pada akhir tahun 1999.
Di usianya yang sudah senja, Herawati masih aktif menekuni hobinya bermain bridge dua kali seminggu.
Bahkan, ia masih mengikuti turnamen bridge. Ia mengatakan, dengan bermain bridge, kemampuan otak akan terus terasah dan mencegah kepikunan.
Herawati Diah meninggal pada tanggal 30 September 2016 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, karena usia yang sudah sepuh dan mengalami pengentalan darah.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, di samping makam suaminya, B.M. Diah.
Artikel Terkait
Inilah Link Live Streaming untuk Menonton Semua Rangkaian Gelaran MotoGP Argentina, Dijamin Bukan Hoaks!
Inilah Hasil Free Practice Kedua Moto2 GP Argentina, Fermin Aldeguer Tercepat, Chantra Crash Hebat!
Dua Wakil Indonesia Tembus Partai Final Orleans Masters 2022, Christian Adinata Gagal
Siapa Tersangka Baru Kasus Binomo Indra Kenz yang akan segera Diungkap oleh Bareskrim Polri?
Pemudik Diperkiraan Melonjak, Menhub: Kementerian Perhubungan Siap Lakukan Persiapan Jelang Arus Mudik 2022
Setelah Lima Bulan Negosiasi, Israel Menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Uni Emirat Arab
Eropa Perlu 'Sadar' agar Hubungan dengan Rusia Bisa Diperbaiki, Maksudnya?
Nasihat 1 Ramadan 1443 H : Siapkan Hati karena Merasa Diri Bersih Adalah Dosa
Jednderal Jerman: NATO Tidak Mungkin Gelar Pasukan di Ukraina
Makna Kalimat Istighfar 'Astaghfirullah' yang Harus Kamu Ketahui, Awal Ramadan Trending di Twitter, loh!