Pengebom Siluman Baru China Hanyalah Bukti Terbaru bahwa Revolusi Teknologi Abad Ke-21 Akan Berpusat di China, Bukan di AS

photo author
- Kamis, 27 Mei 2021 | 08:56 WIB
pesawat china
pesawat china

Kelambanan yang melekat dalam industri pertahanan Amerika yang terjadi saat militer AS mementingkan diri sendiri dalam memerangi pemberontakan secara bertahap diatasi, karena Pentagon berupaya untuk mengalirkan lebih banyak uang ke dalam program modernisasi yang dirancang untuk mentransisikan militer AS kembali ke organisasi perang konvensional klasik. Namun demikian, ada defisit momentum ketika datang ke China, yang belum berhenti dari akselerator modernisasi sejak memulai fase transformasinya saat ini pada tahun 2000. China tidak hanya berhasil menyusul AS dari sudut pandang teknologi, mengingat perbedaan besar dalam lintasan dalam hal perkembangan senjata saat ini, China siap untuk melangkah maju di tahun-tahun mendatang.


Situasi ini adalah pengubah permainan nyata. AS selalu beroperasi dengan pemahaman bahwa pasukannya akan menikmati keunggulan kualitatif atas lawan potensial, memungkinkan kuantitas dikorbankan untuk kepentingan kualitas. AS sekarang harus menghadapi kenyataan bahwa, mengingat fakta bahwa ia, dalam banyak hal, telah diturunkan ke status "hampir setara" dalam perbandingan langsung apa pun dengan China, ia perlu meningkatkan ukuran dan kemampuan pasukan militernya. Namun, realitas politik dalam negeri mencegah pengeluaran sumber daya semacam itu, yang berarti bahwa anggaran pertahanan AS, yang hampir tiga kali lipat dari anggaran China, akan terus memberikan hasil di bawah standar. Jika abad 21 benar-benar era revolusi militer, revolusi ini akan berpusat di China, bukan Amerika Serikat. Pengebom H-20 hanyalah manifestasi terbaru dari realitas baru ini.


Artikel ini merupakan terjemahan dari “China’s new stealth bomber is just the latest proof that 21st century technological revolution will be centered in China, not US” yang ditulis oleh Scott Ritter yang dipublikasikan di RT.com pada 26 Mei 2021, untuk membaca artikel asli: KLIK DI SINI


 


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X