Ketenangan ibadah Salat Tarawih 1442H Bangsa Palestina di Masjid Al-Aqsa & perkampungan Sheik Jarrah diusik penjajah.
Tentara zionis yahudi Israel mempersekusi: menembaki, menganiaya & mengusir pemilik negeri sipil di antara todongan senjata pembunuh otomatis.
Kumandang takbir, tahmid & tahlil, seantero dunia, ditingkahi berondongan peluru ke arah emak-emak & bapak-bapak.
Anak-anak pun tak ketinggalan diseret, dipopor, disembelih setelah disiksa di tiang. Tanpa kecuali, seorang bocah yang meneriakkan Kalimah Syahadat dicekik di tanah oleh satu tentara tambun sedangkan kaki sang bocah Syuhada dipelintir teman tentara.
Tragedi kemanusiaan. Yaah tragedi kemanusiaan yang berulang ini konon berdalih "Tanah yang Dijanjikan" bagi Bani Israel, sebagai kelompok manusia terpintar tapi terlaknat dengan sifat pengkhianat & pengecut, termaktub QS Al-Maidah 13 & 24.
Betapa sang Bani Israel selalu dan selalu merecoki kenabian utusan Allah SWT kendati satu keturunan sesama Bani Israil.
Para zionis yahudi itupun memuncak kebenciannya manakala Allah SWT menurunkan Rasullullah Muhammad SAW berasal Saudi Arabiyah berlabel Islam.
Ahaaaaay, pelan tapi pasti, karunia kepintaran sedunianya itu didedikasikan menguasai dunia lewat New World Order alias Tatanan Dunia Baru; Dunia di bawah pemerintahan bayangan (kriptokrasi) sekelompoknya.
Mereka membalas dendam kepada Raja Fir'aun, yang pernah mengusirnya sehingga Nabi Musa membujuk Fir'aun membolehkan Bani Israil pulang.
Bangsa Arya pimpinan Adolf Hitler, sang The Rise of Evil, dijadikan musuh dampak genosida holocaust lantaran prediksi yang tertuang dalam The Protocol of The Elders of Zion. Semula dokumen itu dianggap palsu, yang meramalkan bangsa Yahudi bisa menguasai dunia.
Melansir The Washington Post pada 1930-an, Professor Richard Weikart dari California State University, menjelaskan para pemimpin Nazi menggunakan berbagai jenis alat komunikasi demi menebar kebencian pada orang Yahudi.
Salah satu propagandanya,"Orang-orang Yahudi bukan bangsa seperti negara lain, mereka membawa kriminalitas turun temurun," katanya tahun 1940, seperti dimuat serambinews.com, Kamis (24/9/2020) pk: 15:48 WIB.
Alhasil, tragedi kemanusiaan yang dialami bangsa Palestina direduksi sebagai pembangkangan sipil terhadap agresor zionis Israel.
Dunia Islam & negara lain "ditundukkan" Sykes-Pycot, model perjanjian pendudukan wilayah oleh kerajaan Britania Raya-Perancis-Rusia, 1916.