• Jumat, 22 September 2023

FSGI : Kebijakan Pendidikan dimasa Pandemi Belum Optimal Menangani Krisis Di Pendidikan

- Minggu, 2 Mei 2021 | 05:08 WIB
images_guru
images_guru

Sehubungan dengan berbagai permasalahan pendidikan di masa pandemic, maka FSGI merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:


1. FSGI mendorong Kemendikbud bersinergi dengan Dinas-Dinas Pendidikan Daerah untuk memastikan terlaksanananya proses pembelajaran antara siswa dan guru dengan berbagai model dan cara sesuai disparitas wilayah, potensi dan kesiapan sekolah. Kemendikbud membuat skenario yang jelas dan terpantau untuk masing-masing sekolah. Tidak lagi diserahkan kepada tim Covid secara global dalam satu kabupaten/kota;


2. FSGI mendorong Kemendikbud bekerjasama dengan Dinas Dinas Pendidikan Daerah harus melakukan pemetaan yang jelas tentang efektifitas BDR di wilayah perkotaan dan Pedesaan. Jangan merasa hanya dengan pembagian paket internet permasalahan BDR selesai. Program bantuan Pulsa/Paket internet bisa saja dilanjutkan tetapi harus dibarengi dengan pembagian gadget dan atau alat penguat sinyal. Opsi penggunaan guru kunjung dan lainnya harus menjadi alternative;



3. FSGI mendorong Kemendikbud dan Dinas-dinas Pendidikan harus menfasilitasi terjadinya berbagai model pembelajaran tatap muka, tidak hanya di sekolah namun bisa dilakukan di lapangan terbuka, gubung, pantai dan atau tempat lain sesuai kondisi sekitar sekolah. Karena PTM yang dipaksakan disekolah justru menyiksa mental siswa;


4. FSGI mengingatkan Kemendikbud untuk tidak lagi menetapkan kebijakan yang seragam untuk seluruh Indonesia, kebijakan setingkat kabupaten kota saja terbukti tidak bisa mengakomodir kondisi sekolah. Kemendikbud juga tidak boleh memaksakan program yang tidak tepat guna untuk masa pandemi, semisal pendidikan Calon Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Organisasi penggerak yang justru membebani penanganan pendidikan di masa pendemi;


Relawan Siaga Berbagi Takjil di Stasiun Gambir


5. FSGI mendorong Kemendikbud untuk menjamin adanya mekanisme keterlibatan kepala sekolah agar permasalahan BDR dan PTM ditingkat sekolah dapat teratasi. Dalam pantaua FSGI ada sekolah yang menjalankan BDR apa adanya, bahkan ada yang PTM namun siswa merasa tidak nyaman dan tdk bisa belajar.


Tetapi FSGI juga menemukan ada beberapa sekolah di wilayah lain yang BDR maupun PTM nya berjalan walaupun dengan cara berbeda. Semisal di Bima NTB dengan guru Kunjung. Di SMAN 1 Gunungsari Lombok Barat melaksanakan PTM dengan istilah “Sekolah Perjumpaan” dimana siswa disuruh membaca pelajaran dirumah dan besoknya datang ke sekolah untuk menceritakan kepada temannya.


Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Menuju Indonesia Emas 2045: Pemuda Gen Z Harus Apa?

Selasa, 12 September 2023 | 13:10 WIB

Menciptakan Kemudahan, Mengakselerasi Pelayanan

Jumat, 8 September 2023 | 08:37 WIB

Mengintip Semarak Kemerdekaan di Bumi La Maranginang

Selasa, 15 Agustus 2023 | 09:29 WIB

Membangun Kebersamaan Ala Perhiptani Luwu Utara

Senin, 31 Juli 2023 | 18:47 WIB

Selamat Tinggal Pandemi, Selamat Datang Endemi

Senin, 3 Juli 2023 | 21:57 WIB

Semut dan Gajah: Fenomena Bimbel di Indonesia

Jumat, 23 Juni 2023 | 08:23 WIB

Messi, Harapan Utopis Sepanjang Masa

Sabtu, 17 Juni 2023 | 20:13 WIB

Legacy Sang Presiden dan Logo Kehidupan

Minggu, 4 Juni 2023 | 10:13 WIB

Habaib, Dulu dan Kini Bagian I

Sabtu, 3 Juni 2023 | 20:12 WIB

Panggung Kebaikan

Kamis, 1 Juni 2023 | 18:09 WIB

Bumi Pertiwi Terhimpit Diantara Dua Gajah

Rabu, 31 Mei 2023 | 17:22 WIB

Sumber Pendapatan Partai Politik

Rabu, 31 Mei 2023 | 17:19 WIB

Jangan Jual Kucing Dalam Karung

Jumat, 26 Mei 2023 | 13:03 WIB
X