Kebijakan Aneh Erick Thohir Tidak Masuk Nalar

photo author
- Selasa, 8 September 2020 | 11:24 WIB
images (63)
images (63)

Mengapa Presiden Jokowi tidak ‘memveto/membatalkan’ kebijakan itu, jawabannya juga sederhana: karena Presiden sayang sama yang bersangkutan. Biasanya, orang tidak bisa jatuh cinta dan bernalar sekaligus. Itu pikiran liar saya saja.


Jika jabatan staf ahli direksi BUMN itu diperlakukan sebagai iming-iming bagi banyak kalangan relawan yang belum mendapatkan jatah di formasi pengurus BUMN (direksi dan komisaris)—toh kita sudah mahfum pemenang pemilu dapat semuanya—-pertanyaannya, orang-orang yang jadi direksi dan komisaris BUMN sekarang ini orang-orang siapa dan dari mana kalau bukan dari relawan? Kalau mereka profesional dan ahli, mengapa butuh lagi staf ahli?


Kesimpulannya adalah ini semua bukan merupakan wujud perubahan BUMN ke arah yang lebih profesional dan baik. Ini langkah politik yang memanfaatkan BUMN. Salam instal ulang.



Penulis: Agustinus Edy Kristianto


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X