Bisakah Teluk Menjadi Proxy dalam Perang Dingin AS-China yang Baru?

photo author
- Jumat, 4 September 2020 | 13:52 WIB
xi dan salman
xi dan salman



Untuk anggota GCC, ini bisa berjalan baik. Mereka dapat terus menuai manfaat keamanan dari kehadiran AS yang berkelanjutan di kawasan itu, sambil menikmati kerja sama ekonomi China. Tetapi jika ketegangan AS-China terus meningkat di seluruh dunia, Teluk dapat ditarik sebagai proxy dalam perang dingin baru ini.





Artikel ini merupakan terjemahan dari “Could the Gulf become a proxy in the new US-China cold war?” yang dipublikasikan di Middle East Eye pada 3 September 2020, dengan link: https://www.middleeasteye.net/opinion/could-gulf-become-proxy-new-us-china-cold-war




Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X