Wajah lelaki itu nampak jelas. Luka pada tubuh lelaki itu luka bekas disalib. Meledaklah berita. Itu kain pembungkus Yesus Kristus. Astaga! Ini penemuan luar biasa bernilai sejarah, dan bernilai jejak agama.
Namun melalui uji coba karbon dating, semua terbongkar. Kain itu ternyata berasal dari tahun sekitar 1260 - 1390. Kain berjejak Yesus itu ternyata karya seorang seniman.
Hoax lainnya yang lebih unik kareka berwujud manusia. Ini kisah Anastasia Nikolaevna. Ia putri dari raja terakhir Rusia Nicholas II (1868-1918).
Ketika Lenin membangun komunisme di Rusia, lalu meluas menjadi Uni Sovyet, ia ingin tradisi kerajaan di Rusia berakhir. Maka raja dan seluruh putra dan putrinya ditembak. Tiada yang tersisa.
Namun dunia terperangah. Putri sang raja, Anastasia, beberapa tahun kemudian muncul di publik. Ia survive. ia diberitakan hanya terluka. Ia tidak mati. Namun sedikit ada gangguan jiwa akibat trauma.
Jika benar Anastasia survive, ia menjadi pewaris tunggal yang sah dari kerajaan Rusia. Sebagian keluarga besar meyakini, ia memang Anastasi. Sebagian menolaknya.
Drama panjang pengadilan di Rusia memutuskan apakah ia benar Anastasia yang malang? Persepsi publik juga terbagi.
Akhirnya test DNA yang membuktikan, Ia ternyata bukan Anastasia.
Kemunculan kembali Anastasia hanyalaj proyek bersama sebuah kelompok yang ingin mengambii warisan kerajaan. Kisah ini bahkan difilmkan.
Tiga kisah di atas cukup menggambarkan. Hebatnya riwayat hoax dalam sejarah manusia. Tidak hanya tulisan tangan, screen shoot Handphone, lukisan, foto, dan video bisa dan pernah dipalsukan. Pemalsuan pun bisa dalam bentuk merekayasa dan menghidupkan kembali putri raja yang sudah mati.
-000-
Era pandemik juga tak luput dari berita Hoax. Diberitakan hingga Maret 2020, sebanyak 51 penyebar hoax soal isu corona diproses polisi Indonesia.
Begitulah peradaban tak pernah sepi dari hadirnya pribadi yang senang membuat hoax, dengan segala motifnya. Kini teknologi tingkat tinggi tersedia, bahkan untuk memalsukan video.
Sehebat- hebatnya pembuat hoax, lebih hebat lagi pribadi yang tak mudah termakan hoax itu. ***
Juni 2020
Ditulis Oleh : Denny JA