MENGUBAH SEJARAH: Di Ruang Bawah Tanah Churchill

photo author
- Minggu, 14 Juli 2019 | 09:27 WIB
churchil
churchil

Di tahun 1945, Churchill begitu populer. Publik Inggris merasa berhutang budi padanya.


Tapi toh, ia dan partainya di tahun itu dikalahkan dengan telak dalam pemilu 1945. Ia terkesima. Dunia terkesima. Kok bisa Churchill dikalahkan rakyat yang merasa berhutang budi padanya?


Partai liberal, lawan dari partai Churchill menawarkan program yang lebih dibutuhkan. Setelah perang, rakyat lebih membutuhkan pekerjaan, asuransi kesehatan, dan program kesejahteraan. Partai liberal menawarkan program itu. Churchill dan partainya terlambat menyadari.


Itulah hukum besi politik. Sebesar apapun seorang tokoh, jika ia tak lagi menawarkan kebutuhan zaman baru, ia dikalahkan. Churchill dipuja. Tapi Churchill juga tidak dipilih.


Di museum Churchill saya merenung. Saya mengamati. Saya belajar banyak.


(Catatan Perjalanan Denny JA, Juli 2019)


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X