Inilah Lelucon Terbaik di Bisnis LNG Indonesia

photo author
- Selasa, 12 September 2017 | 05:13 WIB
images_berita_Sept17_TIM-Lelucon
images_berita_Sept17_TIM-Lelucon

Pavillion LNG tidak punya sumber pasokan yang tetap saat ini, yang bisa dijual kepada pihak lain di luar Singapura. Oleh karena itu, HoA ini pastilah akan dipakai oleh mereka untuk mencari supplier LNG di dunia ini, termasuk dari Pertamina Bontang dan BP Tangguh. Artinya, pengusaha Singapore cerdik, menggunakan kebodohan negara yang kaya sumber daya alamnya, tapi salah dalam mengelolanya.

Konon, saat ini Pertamina sedang pusing tujuh keliling mencari pembeli LNG. PLN yang diharapkan bisa dijadikan pembeli LNG hasil produksi Bontang tidak pernah progresif dalam melakukan pembahasan kontrak. Sehingga relatif tidak ada progres sama sekali pembahasan pembelian LNG dari Bontang.

Inilah kisah sedih yang dialami dunia LNG di Indonesia. Cerita ini tidak jauh berbeda dari kisah bisnis BBM yang semula Indonesia gagah perkasa menjadi negara net eksportir. Selanjutnya menjadi 'net importir’ untuk minyak mentah dan BBM.

Sehingga saya, dengan adanya kasus ini, mengingatkan pesan leluhur saya, "Bangsa yang Tidak bisa mensyukuri nikmat berupa sumber daya alam yang melimpah dari Allah SWT, maka sumber daya alam itu akan menjadi kutukan bagi bangsa tersebut.

Demikian dari Klikanggaran.com di Jakarta, disampaikan oleh Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, Selasa (12/9/2017).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X