Jangan sesumbar too big to fail. Jangankan Gojek, Telkom pun bisa tumbang, negara ini bisa tumbang, dunia ini bisa runtuh, kok.
Dalam bisnis start-up, lihat laporan CBInsights yang dirilis beberapa hari lalu.
Quibi yang dapat funding US$1,75 miliar dari Goldman Sachs, NBC Universal, JPMorgan Chase, mampus; LeSports US$1,7 miliar dari HNA Capital, Caissa Travel, Zhongtai Securities, Fortune Link, hancur; Arrivo, US$1 miliar dari Plug and Play Ventures dan Trucks VC, selesai; eToys yang bahkan sudah listing di Nasdaq dan dapat US$166,4 juta, juga tutup warung.
Hasil riset menunjukkan selain karena ngos-ngosan keuangan dan pengelolaan perusahaannya pe-ak, penyebab kehancuran suatu perusahaan yang justru penting dan dramatis ada 4, yaitu: 1) pandemi; 2) financial fraud; 3) perkara hukum; 4) pendiri/pengurusnya kriminal.
So, bisa dibayangkan apa jadinya kalau aksi korporasi BUMN diwarnai motif ambisi politik dan bagi-bagi fulus antarelite semata.
Halo, Pak Presiden. Masih dengar suara masyarakat atau sinyal putus-putus digigit tikus?
Salam 6,4 Triliun.
Oleh: Agustinus Edy Kristianto