opini

ISIS Tak Pernah Mati Gaya

Kamis, 28 Januari 2021 | 17:18 WIB
images_Bendera-ISIS

Sementara penelitian menunjukkan bahwa dukungan ISIS menurun, mereka juga menunjukkan betapa mudahnya sel-sel baru terbentuk. Pemicunya bisa jadi hilangnya pimpinan, lewat penangkapan, pertikaian, atau hijrah ke tempat-tempat di luar Indonesia. Kemungkinan runtuhnya organisasi seperti JAD yang membuat anggotanya terombang-ambing, mencari rumah baru atau  mungkin kesempatan pengajian di masjid atau tempat lain. Sel juga dapat terbentuk saat individu mencari materi di internet dan tertarik pada video pro-ISIS dan propaganda lainnya.


Pihak aparat berwenang semakin sering menggunakan serangan preventif, dan ini salah satu faktornya melandainya aktivitas teroris pada 2020. Apa yang menjadi tantangannya adalah bukan hanya untuk menangkap dan memenjarakan para pelaku atau calon pelaku-pelaku kekerasan, tetapi untuk memahami bagaimana mencegah perekrutan dan regenerasi yang menjadi tujuan kebijakan pemerintah melahirkan ‘Rencana Aksi baru Indonesia’.


Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB