Bar, restoran dan kafe belum diijinkan buka hingga Juni 2020.
Kedua, vaksin baru ditemukan paling cepat 12 bulan/ satu tahun lagi. Indonesia dan negara lain mustahil sudah menunggu hingga vaksin benar-benar ditemukan untuk memulai kerja ke luar rumah lagi.
Organisasi APINDO melaporkan bahwa data mereka menunjukan terdapat kurang lebih 7 juta karyawan yang di PHK pada Mei 2020. APINDO juga mengingkatkan bahwa terdapat 30 juta karyawan di bidang properti yang juga terancam di PHK jika pandemi belum bisa diatasi (undercontrol).
Artinya jika aktivitas ekonomi tidak secara bertahap dimulai maka warga Indonesia bisa menderita akibat terkaparnya ekonomi rumah tangga.
Ketiga, Indonesia perlu menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dan kesehatan ekonomi. Selain angka pengangguran yang makin tinggi, efek ekonomi pandemi corona yang terasa adalah turunnya pendapatan negara, dan pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target.
Hal ini dapat mengakibatkan dampak ekonomi ke semua sektor (krisis ekonomi). Jika aktivitas ekonomi tak segera dibuka kembali, maka pemulihan ekonomi Indonesia akan melalui jalan yang panjang dan terjal.
Namun tentu dibuka kembalinya aktifitas warga dan ekonomi harus dilakukan dengan bertahap (gradual), belajar best practice dari negara yang sudah lebih dahulu, dituntun dengan data (driven by data) dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
-000-
Dari riset yang dilakukan, LSI Denny JA menawarkan 5 (lima) kisi-kisi untuk Indonesia kembali kerja. Kelima kisi-kisi tersebut antara lain;
Pertama, dimulai dari daerah yang grafik tambahan kasus harian positifnya menurun. Riset LSI Denny JA, yang telah dirilis sebelumnya, menunjukan bahwa ada 4 (empat) wilayah yang masuk ke dalam tipologi B (Baik).
Yaitu wilayah yang tambahan kasus hariannya menunjukan penurunan dari waktu-waktu meski tak drastis pasca pemberlakuan PSBB. Keempat wilayah tersebut adalah DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat
Tapi ada pula wilayah yang tidak memberlakukan PSBB, namun tren kasus hariannya menurun, yaitu Provinsi Bali. Kelima wilayah ini, dari riset LSI Denny JA, telah memenuhi syarat untuk dibukakan kembali aktifitas warga dan ekonomi.
Kedua, yang usianya rentan terkena virus dan rentan angka kematian tetap di rumah/kerja dari rumah. Sementara usia yang tidak rentan dibolehkan bekerja kembali di luar rumah.
Data Indonesia menunjukan bahwa angka kematian akibat virus Corona paling tinggi terdapat pada usia diatas 45 tahun. Di kelompok usia ini, hingga saat ini, angka kematiannya mencapai diatas 84 % dari total jumlah kematian akibat Covid-19.
Artinya berdasarkan data, mereka yang usianya dibawah 45 tahun dapat kembali bekerja keluar rumah. Sementara mereka yang usianya diatas 45 tahun, tetap diminta untuk bekerja dari rumah (work from home).
Ketiga, data juga menunjukan bahwa tingkat kematian juga tidak proporsional bagi mereka yang punya penyakit penyerta. Mereka yang punya penyakit sebelum terpapar virus, seperti hipertensi, sakit jantung, sakit paru, diabetes, lebih rentan terhadap kematian dibanding mereka yang tak punya riwayat penyakit tersebut.
Data dunia juga menunjukan gejala yang sama, tingkat kematian paling tinggi pada mereka yang punya penyakit-penyakit penyerta diatas.