Klikanggaran.com (21-06-2019) - Transportasi penerbangan adalah urat nadi ekonomi nasional dan penting bagi dunia usaha. Jika transportasi ini tidak efisien dan mahal, maka ada pengaruhnya terhadap ekonomi nasional.
Kiranya perlu diberikan butir-butir pemikiran terkait industri penerbangan dan ide memasukkan maskapai asing:
Pertama. Pasar industri penerbangan nasional adalah pasar yang sangat besar dan bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkannya menjadi pasar yang sehat, pelaku bersaing dan efisien, serta berakhir pada kesejahteraan masyarakat. Pasar yang besar ini adalah modal ekonomi nasional yang besar, yang harus dikelola dengan sentuhan kebijakan yang tepat sehingga tidak merugikan secara nasional pula.
Selama ini industri penerbangan sudah bersaing secara sehat selama dua dekade dan itu menandakan industri kita mampu lebih baik dari negara-negara lain. Jika pasar dibuka secara gegabah, maka banyak kerugian yang akan diperolah dimana manfaat pasar dalam negeri yang besar akan dinikmati asing.
Jadi kepentingan untuk membuat industri bersaing, harga tiket murah dan menjaga potensi nasional agar tidak merugikan kepentingan bangsa harus dijaga secara bersamaan. Tidak boleh hanya salah satu dijadikan dasar untuk membuat kebijakan nasional. Untuk membuat harga tiket murah dan efisien, maka pasar industri ini dikorbankan.
Kedua. Jika pertimbangan kebijakan hanya satu sisi dan mengorbankan sisi yang lain, maka perkiraan saya bisa merugikan ekonomi nasional dalam jangka panjang.
Kita tidak mendapat kesempatan untuk membangun industri dan pelaku usaha yang sehat jika solusinya gegabah, hanya dengan cara mengundang maskapai asing tapi melupakan akar masalahnya. Kerugian tersebut akan terlihat pada akumulasi pendapatan primer Indonesia, akan lebih meningkatkan defisit jasa dan defisit neraca berjalan nasional. Ini adalah masalah krusial sudah hampir setengah abad dan defisit itu memburuk selama 4 tahun terakhir ini. Jika kebijakan ini dilakukan, maka pemerintah telah membangun fondasi ekonomi yang rapuh ke depan. Kerugian masa depan akan jauh lebih besar jika pemerintah menjalankan kebijakan instan yang gegabah seperti ini.