Pemerintah pasti pusing tujuh keliling, bagaimana mensubsidi dengan resiko dana jamaah yang mengantri makin tergerus dan bisa terjadi defisit hingga tidak mampu mensubsid lagi.
Inilah dampak dari tergiurnya pemerintah mengelola dana calhaj yang mengantri, karena jumlah triliunan siapa yang tidak tergiur. Ketika Ketua Umum PBNU bilang jamaah yang tidak mampu tidak usah berangkat, hal itu terasa menyakitkan. Namun demikian seharusnya ajaran Islam.
Jangan paksakan diri yang belum mampu. Istitho'ah adalah karunia Allah, dan bagi yang belum diberikan perlu lebih bersabar. Tapi umat Islam tidak bisa disalahkan karena peluang sistem Ponzi tadi dibuka oleh pemerintah. Sekarang semua harus bijaksana menyikapi kondisi ini.
Prinsipnya, jangan memberatkan mereka yang sudah harus berangkat, namun jangan korbankan mereka yang masih mengantri. Ini amanah. Dan pemerintah adalah pemegang amanah.
Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh K.H. Jamaluddin F. Hasyim, Ketua KODI Jakarta.
DISCLAIMER: Artikel ini tidak mengekspresikan pandangan dan kebijakan redaksi klikanggaran.