Klikanggaran.com - Jika Anda, terutama yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa, merasa siang tadi matahari cukup menyengat, Anda tidak perlu khawatir. Tidak perlu panik berlebihan akan terjadi sesuatu yang buruk. Anda tidak sendirian merasakan fenomena panas luar biasa ini. Ini bukan melulu tentang pemanasan global atau neraka bocor. Ini adalah peristiwa astronomi yang rutin terjadi, yaitu ekuinoks.
Ekuinoks adalah fenomena yang terjadi ketika matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Istilah ekuinoks sendiri bersumber dari bahasa Latin, perpaduan aequus (yang berarti sama) dan nox (yang bermakna malam). Selama ekuinoks, durasi siang dan malam sama panjangnya. Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun, setiap tanggal 20/21 Maret dan 22/23 September. Tepat pada tanggal itu, matahari akan terbit persis dari timur, juga tenggelam persis di barat.
Bagi penduduk Indonesia yang tinggal di selatan khatulistiwa, ekuinoks berarti pertanda musim panas dimulai. Sebab, selepas tanggal 23 September, matahari akan terus bergulir ke selatan. Ini berarti suhu udara akan meningkat cukup drastis seiring mendekatnya posisi matahari.
Baca Juga: Tiba-tiba Emak-emak Menerobos Pasukan Paspampres. Waduh Ada apa ini
Untuk penduduk Jawa, Bali, dan Nusra, gelombang panas akan menerjang sekitar minggu ketiga Oktober sampai pertengahan November. Hujan mungkin akan enggan berkunjung. Kalaupun terjadi hujan, tidak sekerap biasanya.
Anda akan merasakan gerah yang luar biasa serta dahaga yang seolah-olah tak kunjung terpuaskan. Wajar saja. Sebab, penguapan memang cukup tinggi. Anda hanya perlu menjaga tubuh agar tetap dalam hidrasi yang normal.
Datangnya musim panas tidak serta-merta berpengaruh buruk bagi makhluk hidup. Terutama untuk tumbuhan, limpahan sinar matahari akan sangat baik untuk mempercepat proses fotosintesis. Mungkin Anda akan mendapati banyak jenis tanaman yang menggugurkan daunnya.
Baca Juga: Mawardi Yahya: Tidak Ada Alasan Pemrov Sumsel Tidak Bantu Komisi Yudisial
Peristiwa itu tidak selalu berarti pohon tersebut telah mati. Gugurnya daun-daun adalah salah satu efek agar penguapan tidak terlampau banyak sehingga nutrisi yang ada dapat dipakai untuk menumbuhkan daun-daun baru nanti ketika hujan mulai kerap turun.
Secara umum, ekuinoks bukan hal yang dapat mengurangi kualitas hidup manusia ataupun tumbuhan dan hewan. Setiap makhluk sudah punya mekanisme bertahan hidup masing-masing terhadap perubahan cuaca. Yang terpenting adalah mereka tidak terlampau jauh dari sumber air, serta dapat berlindung dari sengatan matahari saat tengah hari. Sekian.