opini

Menduniakan Bahasa Gaul: Transformasi Komunikasi Remaja Indonesia

Rabu, 25 Juni 2025 | 20:25 WIB
ilustrasi (pixabay/GDJ)

Selain itu, literasi digital harus dimaknai lebih luas. Bukan hanya soal kemampuan teknis menggunakan gawai, tapi juga kemampuan menyampaikan gagasan dengan efektif di berbagai platform.

Anak muda perlu diberi ruang untuk berkreasi, tapi juga dibekali alat untuk tampil profesional saat dibutuhkan.

Saya percaya bahwa bahasa akan selalu berubah. Itu hukum alamnya. Yang penting bukan menahan perubahan, tapi mengarahkan agar perubahan itu tetap memperkuat fungsi bahasa sebagai alat berpikir, alat komunikasi, dan alat membangun peradaban.

Anak muda Indonesia memiliki modal besar: kreativitas, kelincahan berpikir, dan akses ke berbagai budaya melalui internet. Tugas kita adalah membantu mereka menjaga keseimbangan.

Biarkan mereka menciptakan bahasa baru, tapi pastikan mereka tidak lupa cara menulis surat yang baik. Biarkan mereka membuat lelucon dengan emoji, tapi ajarkan juga menyusun argumen yang masuk akal.

Jika kita bisa mencapainya, maka bahasa Indonesia tidak hanya akan tetap hidup, tetapi juga tumbuh dan berkembang bersama zaman-dengan jiwa muda yang segar, tapi akar yang kuat.***

Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh Gusdiantoro Sirait (Mahasiswa Teknik Elektro UNPAM)

DISCLAIMER: Isi artikel ini merupakan tanggung jawab penuh penulis, dan tidak mengekspresikan kebijakan dan sikap redaksi Klikanggaran.com

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB