4. Membangun Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar
Scaffolding menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan belajar. Ketika siswa merasa didukung, mereka cenderung lebih percaya diri dan termotivasi untuk mencoba hal-hal baru atau materi yang lebih sulit. Kepercayaan diri ini penting karena siswa yang percaya diri lebih cenderung berusaha keras, berpikir positif terhadap proses belajar, dan mengembangkan ketahanan (resilience) dalam menghadapi kesulitan.
5. Melatih Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis
Metode scaffolding sering kali melibatkan pemberian petunjuk, arahan, atau pertanyaan pemantik yang menantang siswa untuk berpikir lebih dalam. Guru bisa mengarahkan siswa dengan pertanyaan seperti, "Apa yang kamu pikirkan akan terjadi jika kita lakukan ini?" atau "Apa pendapatmu tentang solusi yang lebih baik?" Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, mencari solusi, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Selain itu, siswa juga dilatih untuk tidak hanya mengikuti instruksi, tetapi juga mengembangkan cara berpikir yang lebih analitis dan reflektif.
Contoh Praktik Scaffolding dalam Pendampingan Belajar: Misalnya, dalam pelajaran menulis esai:
• Langkah 1: Guru memberikan contoh esai yang baik dan menekankan struktur dasar, seperti pengantar, isi, dan penutup.
• Langkah 2: Guru meminta siswa untuk membuat kerangka dasar dari esai mereka sendiri dengan memberikan panduan dalam menentukan topik dan ide utama.
• Langkah 3: Guru meninjau dan memberi masukan tentang kerangka tersebut, lalu mendorong siswa untuk mengembangkan paragraf dengan ide mereka sendiri.
• Langkah 4: Setelah beberapa latihan, siswa diminta untuk menulis esai secara mandiri dengan pengurangan bantuan secara bertahap.
Dalam konteks pendampingan belajar, terutama bagi siswa yang masih memerlukan banyak bimbingan, metode scaffolding adalah teknik yang efektif untuk memfasilitasi pencapaian akademis dan mengembangkan keterampilan belajar yang berkelanjutan dan juga melalui metode scaffolding, siswa tidak hanya belajar menulis esai, tetapi juga memahami bagaimana menyusun ide dan mengembangkan argumen dengan baik.
Penulis:
Lina Marlina, S.Pd.,M.Pd
Dosen Universitas Pamulang