KLIKANGGARAN -- Sebagai generasi yang lahir pasca reformasi 98 dan tumbuh di awal era globalisasi, tentunya memiliki paradigma, sikap, dan perilaku yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Apalagi bisa dikatakan Gen Z ini merupakan bagian dari pelaku utama digital native, generasi yang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi.
Setidaknya ada 3 karakter utama yang dimiliki oleh Gen Z. Pertama, kreatif. Gen Z kaya akan gagasan dan ide baru yang selalu muncul untuk menjawab setiap perubahan terhadap tantangan zaman dengan kemasan yang belum pernah ada sebelumnya. Kedua, percaya diri. Gen Z memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi, sering upload kegiatan keseharian atau bahkan mengemukakan pendapat dan berekspresi di media sosial. Ketiga, adaptif. Gen Z memiliki kepribadian yang pandai bersosialisasi dengan orang lain, terutama di media sosial.Bahkan tak sedikit yang menjalin kisah kasih, menjalin kerja sama, ataupun yang lainnya dampak dari interaksi sosial di media sosial.
Data sensus penduduk pada tahun 2020 dari BPS mengatakan bahwa saat inipenduduk Indonesia didominasi oleh Gen Z dengan jumlah populasi 71,2 juta jiwa dari total jumlah penduduk Indonesia 270,2 juta jiwa dengan rentang usia 8 – 23 tahun. Artinya, ada 27,94% kaum Gen Z yang digadang-gadang akan menjadi pemimpin masa depandi tahun 2045. Sedangkan generasi Milenial yang sebelum adanya Gen Z digadang-gadang menjadi motor gerakan pengembangan masyarakat populasinya masih berada di bawah Gen Zyaitu25,87%. Based on data, fenomena Gen Z dan Milenial nyata adanya bahwa ini merupakan sebuah the best opportunity bagi pemerintah untuk tidak menyia-nyiakan fenomena yang kita kenal dengan bonus demografi.
Dilansir dari website Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (Menko PMK) mengatakan bahwa, "Tugas kita sekarang adalah bagaimana menyiapkan generasi di tahun 2045 itu, sebagai generasi yang betul-betul memiliki kemampuan kompetensi yang bagus, kuat, dan juga memiliki tingkat intelektual maupun fisik yang dibutuhkan Indonesia kedepan di tahun 2045 sebagai bangsa yang besar."Sepakat dengan beliau,pemerintah harus benar-benar mengawal dan memberdayakan Gen Z dengan serius. Jika tidak, negara ini akan rugi besar dan keinginan untuk menjadi negara maju dan berdaya saing akan hanya menjadi impian belaka.
Melihat peluang fenomena bonus demografi, pembangunan SDM dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045 adalah fokus utama pemerintah saat iniuntuk menyongsong Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing. Namun, setiap peluang dari potensi yang ada tentu memiliki banyak tantangan kedepannya. Pertanyaan besar dalam benak penulis, “Jika pemerintah sudah fokus menyiapkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, maka bagaimana langkah Gen Z sendiri kedepannya dalam berkontribusi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045?”
Pemuda masa kini, pemimpin masa depan. Memimpin bangsa ini artinya siap untuk mengurus setiap lini kehidupan bangsa ini. Nantinya, Gen Z dengan latar belakang intelektual yang berbeda-bedaharus hadir bahu-membahu dalam mengaktualisasikan intelektual yang dimiliki. Hari ini dan esok adalah momentum anak muda mengambil peran. Mengapa? Karena masa depan bangsa ini ada di tangan mereka sebagai aktor perubahan bangsa ini.Digital native sebagai bagian yang tak bisa terlepas dari kaum Gen Z hari ini harus dimanfaatkan dengan bijak dan baik. Jangan sampai informasi negatif yang didapatkan malah menghambatdanmenghalangi Gen Z dalam melakukan perubahan. Oleh sebab itu, perlu adanya gerakan literasi media digital yang komprehensif untuk generasi ini sebelum nantinya menguasai setiap lini sektor kehidupan bangsa ini.
Berbicara sektor kehidupan maka berbicara tentang kehidupan berkelanjutan. Sidang Umum PBB pada September 2015 telah menyepakati adanya agenda pembangunan berkelanjutan pasca 2015 yaitu Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam konsepnya ada 17 tujuan dan 169 target yang muaranya adalah menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.Senada dengan PBB, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa, menyampaikan bahwa Visi Indonesia Emas 2045 adalah Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.SDGs adalah pokok penting acuan mencapai Indonesia Emas 2045.SDGs sebagai pokok penting acuan harus dipahami dan terus dikawal oleh Gen Z untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Opini oleh : Rosikhul Ilmi, Mahasiswa UNJ, Penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama Republik Indonesia.