Paket ini bisa saja makin menguat dengan sejumlah hal ini. Pertama, PBNU sultan leading atas PBNU Kramat. Publik tahu, M Nuh yang berkeringat dalam dinamika ini. Investasi ini sangat mungkin sebagai "Kum" untuk macung sebagai Ketum PBNU di muktamar mendatang. Sementara, jauh-jauh hari Nusron juga memuji M Nuh sebagai senior yang hebat dengan sentuhan Raja Midas. Nusron nyaman sebagai sekjen jika M Nuh sebagai Ketum PBNU pada muktamar mendatang.
Kedua, paket NN terwujud, manakala PKB "legowo". Tentu sikap legowo ini dengan itung-itungan serta kompromi di sana sini. Bisa saja M Nuh (dan terutama Nusron), menjamin Muhaimin pemegang tiket NU dalam pilpres 2029. Bukankah Muhaimin dan Nusron telah bertemu beberapa waktu sebelum dinamika PBNU menuju titik puncak konflik.
Ketiga, paket NN plus PKB (baca Muhaimin ) ini potensial mendepak kandidat lain, termasuk Saifullah Yusuf. Waalahu a'lam***
Arikel ini merupakan opini yan dtulis oleh Dr. M Sholeh Basyari M.Phil, Aktifis NU dan Dirut PT Gebe Anugrah Semesta (GAS), Halmahera Tengah.
DISCLAIMER: Isi artikel ini tidak mencerminkan sikap, pandangan, dan kebijakan redaksi Klikanggaran.com
Artikel Terkait
Suara Perempuan: Manifesto Kemerdekaan dan Desakan Reformasi Hukum Atas Kekerasan
OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan
Regulasi Digital Setengah Hati: Dilema Pemerintah Melindungi Jantung Ekonomi Rakyat
Sengketa Lahan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur
Keadilan Ditegakkan: Residivis Pencabulan Anak Dihukum 14,5 Tahun Penjara
Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama