"Scaffolding: Tangga Menuju Pemahaman Belajar Siswa"

photo author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 18:14 WIB
Foto Ilustrasi suasana belajar di ruang kelas (Istimewa)
Foto Ilustrasi suasana belajar di ruang kelas (Istimewa)

Pendidikan tidak bisa disamakan untuk semua. Scaffolding memberikan pendekatan yang adaptif dan manusiawi: membimbing saat dibutuhkan, dan melepas ketika siswa siap mandiri. Strategi ini menghormati proses belajar sebagai sebuah perjalanan, bukan sekadar hasil akhir.

Untuk itu, sudah waktunya scaffolding dijadikan bagian dari praktik pembelajaran yang lebih luas. Guru perlu diberi pelatihan, kebijakan pendidikan perlu mendorong pendekatan ini, dan siswa harus didukung dalam setiap tahap perkembangannya.

Karena pada akhirnya, setiap anak berhak memiliki "tangga" belajarnya sendiri. Dan tugas kitalah sebagai pendidik untuk menyediakannya dengan sabar, sadar, dan penuh empati.**

Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh Lina Marlina,S.Pd.,M.Pd . (Dosen Universitas Pamulang)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X