Benarkan Diskrit Lebih Mudah Dibandingkan dengan Kalkulus?

photo author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 12:51 WIB
Ilustrasi (Sumber: Medium)
Ilustrasi (Sumber: Medium)

KLIKANGGARAN -- Matematika merupakan pondasi penting dalam dunia sains dan teknologi, dan dua mata kuliah yang sering menjadi tantangan bagi mahasiswa adalah Matematika Diskrit dan Kalkulus. Banyak yang berpendapat bahwa Matematika Diskrit lebih mudah dipahami daripada Kalkulus, tetapi apakah klaim ini benar? Jawabannya bisa relatif, tergantung pada minat, latar belakang, dan cara berpikir masing-masing individu.

Kalkulus berfokus pada konsep kontinu, seperti limit, turunan, integral, dan aplikasinya dalam fisika dan teknik. Kalkulus membutuhkan pemahaman mendalam tentang aljabar dan trigonometri serta kemampuan visualisasi grafik. Sedangkan Matematika Diskrit membahas struktur diskrit seperti logika, teori himpunan, relasi, graf, kombinatorik, dan induksi matematika. Materinya lebih bersifat abstrak dan banyak digunakan dalam ilmu komputer.

Kalkulus sering dianggap lebih sulit karena melibatkan perhitungan teknis dan penerapan rumus yang kompleks. Kesalahan kecil dalam perhitungan dapat mengubah seluruh jawaban. Sedangkan Matematika Diskrit lebih mengandalkan logika dan penalaran deduktif. Bagi yang menyukai pembuktian dan struktur logis, mata kuliah ini mungkin terasa lebih intuitif.

Baca Juga: Analisis Real: Antara Ketelitian dan Kerumitan dalam Matematika

Ada di satu pertemuan mata kuliah Matematika Diskrit yang membuat saya bisa membandingkan bahwa mata kuliah ini lebih mudah dipahami oleh saya dibanding mata kuliah kalkulus. Dimana dosen saya saat itu menjelaskan tentang materi teori himpunan, dan dengan mudahnya saya langsung memahami teori tersebut dalam waktu singkat. Dan saya mengakui bahwa hal ini terjadi karena saya sendiri lebih menyukai pembuktian yang jelas dalam pemrograman.

Kalkulus banyak digunakan dalam bidang teknik, fisika, dan ekonomi, sehingga mahasiswa yang kurang tertarik dengan aplikasi fisik mungkin kesulitan memotivasi diri. Sedangkan Matematika Diskrit sangat relevan dalam ilmu komputer, kriptografi, dan algoritma, sehingga lebih menarik bagi mahasiswa yang tertarik dengan pemrograman dan teori komputasi.

Mana yang Lebih Mudah?

Bagi yang kuat dalam logika dan berpikir diskrit, Matematika Diskrit mungkin lebih mudah karena tidak banyak melibatkan perhitungan kalkulus yang rumit. Sedangkan bagi yang lebih nyaman dengan konsep kontinu dan analisis numerik, Kalkulus bisa jadi lebih mudah karena sudah familiar sejak SMA.

Baca Juga: Tak Hanya Pamit dari X, Ernest Prakasa juga Hengkang dari Threads

Kesulitan suatu mata kuliah sangat subjektif. Jika Anda lebih tertarik pada pemecahan masalah logis dan diskrit, Matematika Diskrit mungkin terasa lebih mudah. Namun, jika Anda lebih terbiasa dengan perhitungan dan analisis fungsi, Kalkulus bisa lebih dipahami. Yang terpenting adalah pendekatan belajar yang tepat: latihan terus-menerus untuk Kalkulus dan pemahaman konsep mendalam untuk Matematika Diskrit.

Jadi, mana yang lebih mudah? Jawabannya ada pada diri Anda sendiri!

Penulis: Muthia Arsyita Wardani (Mahasiswa Prodi Matematika Universitas Pamulang)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X