Solusi Anak Bermasalah: Barak TNI ala Kang Dedi Mulyadi (KDM) atau "Barak" Keluarga?

photo author
- Kamis, 29 Mei 2025 | 09:11 WIB
Kang Dedi Mulyadi (Tangkap layar)
Kang Dedi Mulyadi (Tangkap layar)

KLIKANGGARAN --Kebijakan Kang Dedi Mulyadi (KDM) memasukkan anak bermasalah ke barak TNI memantik pro-kontra. Tak sedikit pihak yang mengkritik langkah Gubernur Jawa Barat ini, termasuk Komnas HAM.

Komnas HAM menilai pendidikan kewarganegaraan bukanlah kewenangan TNI. Lembaga ini pun mendorong agar kebijakan tersebut dievaluasi ulang.

Senada dengan itu, Ita Rahmawati, Wakil Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, lewat NU Online mengingatkan bahwa sistem pendidikan ala militer perlu kajian mendalam.

Menurutnya, karakter tiap anak unik, dan peran keluarga justru krusial dalam pembentukannya.

Bukan Sekadar Pelatihan Militer

KDM menegaskan program ini bukan pendidikan militer, melainkan pembinaan karakter berbasis materi umum.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Brigjen Wahyu Yudhayana, Kadispen TNI AD, kepada Tempo.

Ia menjelaskan, peserta akan mengikuti kelas reguler dengan materi seperti bimbingan konseling, wawasan kebangsaan, hingga outbound.

Latihan baris-berbaris dan kedisiplinan hanyalah sebagian kecil dari kurikulum.

Tapi, Apakah Ini Solusi Tepat?

Pertanyaan mendasarnya: siapa akar masalah kenakalan anak? Apakah diri si anak, lingkungan, atau justru keluarganya?

Jika keluarga adalah sumber masalah, bukankah anak akan kembali ke "lingkungan bermasalah" usai pelatihan?

Di sinilah pernyataan Bu Ita tentang "barak keluarga" menemukan relevansinya. Orang tua, katanya, harus menciptakan rumah sebagai ruang nyaman tempat anak berbagi keluh kesah.

Ia menekankan pentingnya pendidikan agama dan etika sejak dini, serta pergaulan yang sehat bagi anak. Guru pun diajak berperan aktif membangun komunikasi dengan murid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X