KLIKANGGARAN -- Usulan KDM soal vasektomi untuk orang berkategori miskin sebagai syarat menerima bansos menimbulkan pro kontra.
MUI jelas menolak usulan tersebut karena bertentangan dengan agama. Ini melanggar prinsip agama, yakni pemeliharaan keturunan yang dianjurkan dalam agama Islam.
Komnas HAM juga merespons usulan tersebut. Komnas HAM mengatakan bahwa vasektomi merupakan pelanggaran HAM jika dilakukan secara paksa, terlebih oleh pemerintahan.
Maksud KDM sebetulnya baik. Usulan tersebut bertujuan mendorong pengendalian kelahiran dan mengurangi kemiskinan.
Baca Juga: Pelajaran dari Cecep: Cleaner Masjid yang Diundang Haji oleh Kerajaan Arab Saudi
Namun, usulan tersebut memang seharusnya dikaji ulang. Masalah yang hendak diselesaikan KDM sebetulnya apa? Kemiskinan atau populasi penduduk. Jika memang masalah kemiskinan, seharusnya solusinya adalah memberantas kemiskinan.
Akar Masalah Kemiskinan
Apa penyebab utama kemiskinan di Indonesia? Dikutip dari pekanbaru.go.id, menurut Dekan Ilmu Sosial Pascasarjana UI, Azhar Kasim, jawabannya adalah korupsi. Nah, apa adil kalo kita katakan pelaku korup harus divasektomi saja agar tidak melahirkan koruptor baru? Atau setidaknya mengurangi uang yang dikorupsi?
Tentu tidak. Semuanya harus pada tempatnya. Orang yang jelas bersalah dengan melakukan korupsi jelas harus diberikan hukuman terkait perilakunya tersebut. Penjara, denda, atau hukuman mati.
Lalu, orang yang dicap miskin yang memilih memiliki banyak anak dan tidak ada satu undang2 pun yang mengatakan larangan terhadap hal itu, apa harus diberikan hukuman dengan vasektomi? Bukankah vasektomi juga "penjara".
Vasektomi Perilaku Korupsi
"Vasektomi" terhadap syahwat korup sudah harus diangkat sebagai wacana yang tegas. Jadikan konten yang kemudian viral dan menjadi momok atau hal yang menjijikan bagi masyarakat, trutama pejabat.
Jangan dibiarkan, didiamkan. Bahkan, dianggap normal. Anehnya, malah para pelakunya diberikan keistimewaan. Tidak pernah tersangka korup dihinakan di depan media dengan rambutnya atau bajunya ditarik, diseret oleh petugas. Mereka berjalan gagah. Seolah bisa mengatur semuanya.
Artikel Terkait
Najwa Shihab Berbagi Kenangan Haru: Suami dan Putri Bungsunya Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat
Alumni Pesantren Diharap Bisa Menjadi Pemimpin di Masa Depan
Unanda Palopo Matangkan Persiapan Pelantikan IKA Periode 2025 – 2029
Persib Menang, Inilah Momen Kocak Adam Alis Ditolak Minta Bonus Oleh Dedi Mulyadi
Ditolak Minta Bonus Oleh Dedi Mulyadi, Adam Alis : Dikira Saya Kitman Bukan Pemain!
Ternyata Ini Alasan Mami Ipel alias Jennifer Jill Adopsi Anak Perempuan yang Dipanggil 'Baby R'
Resmi Pimpin IKA Unanda, Mandar Siap Bangun Kolaborasi dengan Pemda se-Tana Luwu
Presiden Prabowo Subianto Usulkan Papua Nugini jadi Anggota ASEAN, Begini Penjelasan Seskab Teddy
Inilah Sosok Christiano Pengarapenta Pengidahen, Pengemudi BMW Penabrak Mahasiswa UGM hingga Meninggal di TKP
Pelajaran dari Cecep: Cleaner Masjid yang Diundang Haji oleh Kerajaan Arab Saudi