Ketiga, saya menyalin bagian-bagian penting dan menarik dari buku-buku dan novel itu. Ada yang saya ketik di word, ada yang saya tulis tangan. Ini terus saya lakukan sampai saya terkena racun menulisnya.
Tiga hal di atas saya lakukan juga dalam kegiatan menonton. Saya tonton ulang film-film lama yang saya sukai. Kemudian saya tambahkan dengan menonton film-film baru. Tidak ketinggalan, drakor juga menjadi ajang saya mengobati mental menulis.
Saya menyalin, menulis ulang, dialog-dialog yang menurut saya menarik. Bahkan, saya menyalin beberapa adegan atau plot yang menurut saya juga menarik. Hasilnya apa?
Perlahan namun pasti, saya sudah menulis kembali esoknya. File dan draft tulisan yang sekian lama terbengkalai di pojok flashdisk pun satu per satu menjelma menjadi naskah. Dahsyatnya lagi, ide-ide baru pun muncul!
Baca Juga: Sinopsis Layangan Putus Episode 4A: Apakah Kinan akan Mengalami Kelahiran Prematur?
Anda ingin mencobanya? Lakukanlah dari sekarang, jangan ditunda lagi. Anda akan segera merasakan racun lezat setelah melakukannya.
Kegiatan menyalin ini rupanya tidak hanya saya yang melakukannya. Salah satu teman lain juga menyinggung soal ini pada satu perbincangan dengan saya.
Teman saya, sebut saja Mas Nito, pernah bercerita. Salah satu dosen yang juga seorang sastrawan, dalam kelas menulisnya pernah menyuruh dia menyalin sebuah naskah! Bayangkan, Pembaca, menyalin naskah!
Menyalin akan menjadi kegiatan yang tidak mengejutkan jika kita mengingat kembali masa lalu. Di era 80-an, aktivitas digital belum membumi. Kami para mahasiswa seringkali masih harus menyalin bahan mata kuliah dari papan tulis.
Saat menyalin atau menulis ulang itulah sebenarnya proses belajar dimulai. Selain mengingat apa yang dituliskan oleh dosen di papan, kita lebih memahami ilmu yang sebelumnya telah disampaikan oleh dosen secara lisan.
Baca Juga: Rencana IBC Akuisisi StreetScooter, Riza Mutyara: Masalahnya, Kok Sibuk Mau Belanja yang Tak Jelas
Hasilnya? Kita bisa menjelaskan ulang dengan kalimat kita sendiri. Hasil lain, pemahaman-pemahaman baru muncul di kepala kita. Dari satu bab yang kita salin, niscaya kita dapat melahirkan sekian pemikiran baru.
Seperti itulah yang terjadi dengan kegiatan menyalin yang saya ceritakan. Dengan menyalin dialog atau adegan dari satu film atau satu novel, niscaya akan melahirkan sekian ide baru.
Bonusnya? Mental menulis kita secara perlahan terbangun, macet nulis kita perlahan menjadi lancar.
Selamat mencoba, Pembaca tercinta. Semoga Anda mendapatkan manfaat dari membaca artikel ini. Salam sehat selalu, dan jangan lupa bahagia!