Bagaimana Drakor Meracuni Anda? Ini Contohnya

- Senin, 29 November 2021 | 22:55 WIB
Dal Po dalam drakor Pinocchio (Dok.klikanggaran.com/SS)
Dal Po dalam drakor Pinocchio (Dok.klikanggaran.com/SS)

KLIKANGGARAN – Pembaca yang masih bersama saya, mohon maaf jika di sini saya masih bicara tentang drakor berjudul Pinocchio. Ada pesan lain yang menurut saya sayang untuk dilewatkan dan dicerna.

Sudah saya katakan sebelumnya, drakor yang menyelipkan sindrom unik Pinocchio sungguh sarat dengan pesan. Penyampaiannya pun tidak menggurui melalui dialog panjang.

Tapi, diperkuat dengan akting dan plot yang keren. Empat jempol untuk penulis cerita dalam drakor Pinocchio!

Misalnya, dengan cara halus drakor Pinocchio memasukkan tentang bagaimana sulitnya mempertahankan prinsip di dalam sebuah lingkungan kerja. Ayah In Ha, Dal Pyeong (diperankan Shin Jung Keun), dulunya adalah seorang pegawai pada sebuah bank cukup besar.

Baca Juga: HUT ke 50 Korpri, ASN Diminta Terus Berinovasi dalam Pemberian Pelayanan

Dal Pyeong menemukan tindakan illegal di kantornya dan melaporkan hal tersebut. Pelaku pun dipecat dari perusahaan. Akibat dari hal itu, Dal Pyeong dicap sebagai pengadu, dan mendapat hukuman sosial dari lingkungan kerjanya.

Semua teman kantor menjauhinya. Semua bersikap sinis dan mengadili. Dal Pyeong tidak tahan menghadapi situasi itu. Dia kemudian memilih mengundurkan diri dan menganggur sampai selama 10 tahun.

Hal ini oleh mantan istrinya, Song Cha Ok, dijadikan sebagai pijakan untuk menentukan sikap di kemudian hari. Inilah yang menyebabkan dia menjadi patung es di MSC News. Dia pun menjadi boneka dan terperangkap dalam lingkaran para aktor politik.

Sutradara memberikan contoh buruk itu dan sebaliknya, contoh baik melalui In Ha, putri Dal Pyeong dan Song Cha Ok. Setelah mengetahui risiko dari mengadukan sikap ibunya pada dunia, dia tidak mundur.

Baca Juga: Gubernur Jambi Al Haris Ungkapkan Bertemu ASN Sampai Pensiun Tidak Memiliki Rumah, Alangkah Sedih Melihatnya

In Ha pantang menyerah, tidak takut akan mengalami nasib seperti ayahnya. Dia tidak takut dicap sebagai pengadu, digenggamnya dengan kuat prinsip kebenaran. Karena sikapnya inilah, asap kebenaran kemudian menggumpal, sehingga mereka dapat mengungkap kasus yang sudah terkubur selama 13 tahun.

Contoh lain disampaikan melalui dendam Ki Jae-Myeong, kakak Dal Po. Kejahatan dan kemunafikan berakibat sangat fatal, melahirkan seorang pembunuh. Dengan dendam membara Ki Jae-Myeong menghabisi nyawa orang-orang yang memfitnah ayahnya.

Saya percaya jika banyak penonton yang mungkin menyayangkan sikap Ki Jae-Myeong. Tapi, sutradara tidak ingin menampilkan bahwa dendam itu diperbolehkan, apa pun alasannya. Caranya bagaimana?

Dengan lugu lagi-lagi hal baik disisipkan melalui usaha gigih Dal Po. Dia terus membujuk dan meyakinkan kakaknya untuk menyerahkan diri. Padahal kakaknya sudah mempunyai rencana matang untuk menghabisi nyawa sang reporter keji.

Halaman:

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Merevitalisasi Petilasan Keraton Pajang

Senin, 16 Januari 2023 | 20:19 WIB
X