(KLIKANGGARAN) — Pembahasan mengenai proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang kini beroperasi di jalur Jakarta–Bandung kembali mengemuka.
Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan memperluas rute hingga ke Surabaya, sebuah rencana besar yang di satu sisi menawarkan konektivitas tinggi, namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran terkait beban utang negara yang telah mencapai Rp116 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengakui bahwa wacana tersebut membutuhkan perhitungan yang cermat. Menurutnya, proyek ini bukan sekadar soal transportasi, melainkan juga soal keberlanjutan fiskal dan pemerataan wilayah.
Rute ke Surabaya untuk Dorong Konektivitas
AHY menilai bahwa jalur cepat Jakarta–Surabaya berpotensi memangkas waktu perjalanan secara drastis dan meningkatkan mobilitas antarwilayah.
“Di satu sisi kita ingin konektivitas secara signifikan, karena bisa dibayangkan kalau Jakarta-Surabaya bisa ditempuh 3 jam saja, maka signifikan dari sisi travel time, waktu tempuh,” ujar AHY kepada awak media di kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Ia menambahkan dengan contoh yang lebih personal.
“Saya membayangkan kalau masih kuliah di Surabaya, bisa setiap hari pulang pergi 3 jam sambil ngerjain paper atau ngerjain tugas atau bisa meeting terus balik lagi,” imbuhnya.
Pertimbangan Keterbatasan Anggaran
Namun, AHY menegaskan bahwa setiap langkah pembangunan harus tetap memperhatikan kemampuan keuangan negara dan kebutuhan pemerataan pembangunan.
“Kalau kita fokus ke sana saja (rute Surabaya), tentu seperti tidak sensitif terhadap kebutuhan pemerataan pembangunan wilayah,” ucap AHY.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada satu hal, tapi kita juga selalu dihadapkan pada keterbatasan anggaran, tanpa harus mengesampingkan pemerataan, kita harus hitung dengan baik,” jelasnya.
Artikel Terkait
Proyek Whoosh Disorot Lagi: Pengamat Nilai Pergeseran dari Jepang ke China Jadi Akar Masalah Utama
Mahfud MD Kritik Sikap KPK soal Proyek Whoosh: Sebut Aneh, Keliru Dua Kali, dan Siap Dipanggil
China Akhirnya Buka Suara soal Utang Whoosh, Janji Tetap Lanjutkan Kerja Sama dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Mahfud MD Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Soroti Biaya 3 Kali Lipat dari China
Isu Perang Dingin Purbaya vs Luhut: Beda Pandangan soal Utang Whoosh hingga Rencana Family Office Pemerintah