CEO Promedia Desak Pembersihan Oknum di MBG: Jangan Biarkan Tukang Olah Proyek Rusak Program Unggulan Presiden

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 10:16 WIB
Menyoroti langkah BGN menyebar 5000 koki profesional ke berbagai SPPG usai maraknya kasus keracunan massal MBG.  ((Instagram.com/@badangizinasional.ri))
Menyoroti langkah BGN menyebar 5000 koki profesional ke berbagai SPPG usai maraknya kasus keracunan massal MBG. ((Instagram.com/@badangizinasional.ri))

(KLIKANGGARAM) — CEO Promedia, Agus Sulistriyono, menegaskan bahwa Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) bukan hanya agenda sosial, tetapi juga instrumen penggerak ekonomi rakyat.

Menurutnya, dengan pengelolaan yang tepat, MBG dapat menciptakan efek berantai bagi perekonomian nasional melalui pembukaan lapangan kerja dan penyerapan produk lokal.

"Kalau sistemnya dibenahi dan pelaksanaannya transparan, program ini bisa menggerakkan ekonomi rakyat sampai ke desa-desa. Uang negara akan berputar di daerah, petani, nelayan, dan UMKM akan hidup,” kata Sulis dalam perbincangan di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Baca Juga: Trump Umumkan Akhir Perang Gaza di KTT Mesir: Teken Gencatan Senjata hingga Pujian untuk Prabowo

Sulis menambahkan, jika tata kelola MBG semakin baik, manfaatnya akan meluas, tidak hanya untuk peningkatan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi nasional.


“Kalau ini dijalankan serius, pertumbuhan ekonomi 6 hingga 8 persen seperti target Presiden Prabowo bukan hal mustahil,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan MBG adalah proses bertahap. Saat ekonomi tumbuh, anggaran program bisa ditingkatkan untuk memperkaya kandungan gizi sesuai kebutuhan ideal.


"Program ini akan berevolusi seiring ekonomi membaik. Yang penting, tata kelolanya harus terus diperbaiki dan terbuka terhadap masukan," tutur jurnalis senior itu.

Baca Juga: Mentan Amran Ungkap Ribuan Kios Pupuk Bermasalah: 2.039 Dicabut Izin, Kerugian Petani Capai Rp600 Miliar

Namun, Agus mengingatkan agar pengelola MBG dan instansi terkait tidak menolak evaluasi maupun perbaikan sistem. Ia menyoroti isu adanya praktik “komisi sana-sini” yang bisa merusak kepercayaan publik.


"Isu seperti itu harus dibersihkan. Jangan sampai ada oknum ‘tukang olah proyek’ yang merusak program unggulan Presiden," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menilai Presiden Prabowo telah menggagas program besar yang visioner dan berdampak luas. Tantangan utamanya kini adalah memastikan pelaksana di lapangan memiliki integritas.


"Presiden sudah kasih arah besar. Sekarang tinggal bagaimana pelaksananya tidak mengubah arah menjadi proyek pribadi," ujarnya.

Baca Juga: Publik Nantikan Putusan Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Akankah Status Tersangka Mantan Menteri Dibatalkan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X