Ketua Umum Jaringan Pemred Promedia, Sunardi Panjaitan, menilai kritik yang dilontarkan Sulis bersifat konstruktif dan penting untuk perbaikan kebijakan.
Menurutnya, sebagian daerah masih menunjukkan pola pengadaan bahan pangan yang terlalu terpusat pada pemasok besar.
“Idealnya, produsen lokal harus dilibatkan lebih luas agar manfaat ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat daerah,” kata Sunardi.
Pihak BGN menegaskan bahwa penggunaan bahan pangan lokal terus diperluas, termasuk produk pertanian dan susu segar dari desa.
Program MBG diharapkan menjadi fondasi kuat bagi peningkatan gizi nasional sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi rakyat yang berkeadilan.
Meta Deskripsi:
CEO Promedia Agus Sulistriyono menilai MBG bukan sekadar program sosial, tapi penggerak ekonomi rakyat yang mampu dorong pertumbuhan hingga 8%.**
Artikel Terkait
Kabar Terbaru MBG: Kemenkes Awasi Ketat Program Makan Bergizi Gratis, dari Pendataan Keracunan hingga Efektivitas Gizi Anak
Standar Ketat Dapur MBG: BGN Wajibkan SLHS, HACCP, dan Sertifikasi Halal untuk Pastikan Keamanan serta Kualitas Pangan
Menkeu Purbaya Siap Pangkas Anggaran MBG, Luhut Nilai Serapan Membaik dan Dampak Ekonomi Mulai Terlihat
Inilah Penjelasan Kepala BGN Soal Dugaan MBG Sebabkan Harga Ayam dan Telur Naik, Ungkap Solusi Tambah Peternak Baru
Soal Keracunan MBG, Menkes Budi Pastikan Data Dikirim Rutin ke BGN: Publikasi Resmi Jadi Kewenangan Badan Gizi Nasional