“Kita juga meminta kepada APH untuk ikut melakukan investigasi lapangan untuk membedakan mana yang benar-benar keracunan, mana kelalaian, dan mana yang mungkin sengaja,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (25/9/2025).
Langkah Badan Gizi Nasional
Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan pembentukan tim khusus untuk memberi penjelasan kredibel kepada publik terkait kasus keracunan MBG.
“Kami membentuk tim khusus agar masyarakat mendapat penjelasan awal yang kredibel tanpa mengganggu otoritas BPOM,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Daftar Panjang KLB di Indonesia
Data BGN per 22 September 2025 mencatat sedikitnya 45 KLB dengan 4.711 korban, sementara catatan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia menunjukkan angka lebih besar, yakni 6.452 korban. Jawa Barat menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, menembus 2.000 korban.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, bahkan menutup tiga dapur MBG yang terbukti bermasalah.
“Jadi yang ditutup hanya tiga dapur saja. Jangan sampai satu atau dua kasus berpengaruh terhadap dapur-dapur lain yang sudah bekerja dengan baik,” ungkap Jeje, Selasa (23/9/2025).
Dilema Program MBG
Program MBG yang digagas untuk meningkatkan gizi anak sekolah kini justru menuai ironi. Meski manfaatnya diakui, lemahnya pengawasan dan standar kesehatan berulang kali memicu insiden keracunan massal.
Pertanyaannya, mampukah pemerintah memastikan keamanan pangan secara konsisten agar tujuan mulia program ini tidak terus tercoreng?**
Artikel Terkait
352 Siswa Keracunan Massal Imbas MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Panggil Kepala Program untuk Evaluasi Terbuka
Sorotan terhadap Masalah MBG Terus Berlanjut, Kali Ini dr Tan Shot Yen Kritik Menu hingga Tuntut Reformasi dan Transparansi
BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG, Bentuk Tim Investigasi Khusus dan Perketat Verifikasi
Kasus Keracunan Massal Jadi Pukulan Berat Program MBG, Kritik Menu Hingga Sorotan Investigasi Gabungan Menguat
Menu Kearifan Lokal di Program MBG Jadi Sorotan: Kasus Ikan Hiu di Kalbar hingga Kontroversi Usulan Serangga dari Kepala BGN