(KLIKANGGARAN) — Tarif cukai rokok kembali menjadi topik hangat setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku kaget mengetahui tarif cukai rokok mencapai 57 persen.
Menurut Purbaya, tingginya tarif tersebut punya kaitan dengan penciptaan lapangan kerja. Namun, ekspresi keterkejutannya justru memicu komentar dari kalangan pengamat.
Pengamat Sebut Kekagetan Purbaya sebagai Gaya
Analis ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, menilai seorang menkeu seharusnya sudah paham perkembangan tarif cukai rokok.
Baca Juga: BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG, Bentuk Tim Investigasi Khusus dan Perketat Verifikasi
“Katanya (Purbaya) main statistik keuangan, kalau main statistik keuangan mestinya nggak terkejut dong, kan ngikutin terus berapa, harusnya sudah tahu dari dulu,” ujarnya dalam acara diskusi Hotroom pada Rabu, 24 September 2025.
“Jadi, keterkejutan itu bagian dari gaya,” tambahnya.
Potensi Penyerapan Tenaga Kerja
Ichsanuddin menilai menurunkan tarif cukai bisa menjadi strategi untuk memperluas kesempatan kerja.
“Memberikan citra yang positif, membuka lapangan kerja sehingga akhir Desember nanti nampak penyerapan lapangan kerja naik dan itu tujuan dia (Purbaya) sebenarnya,” imbuhnya.
Menurutnya, dampak kebijakan Purbaya baru bisa terlihat pada periode tertentu.
“Kebijakan fiskal, kebijakan moneter membutuhkan jeda waktu. Kalau pakai modal lama jeda waktunya 3 bulan, kalau pakai modal sekarang jeda waktunya antara 1 bulan sampai 45 hari,” ucapnya.
“Nah, kalau kita mau melihat bagaimana efek kebijakan Purbaya Yudhi Sadewa ini kita lihat nanti di Desember, baru kelihatan di Desember. Nggak bisa lihat sekarang,” terangnya.
Artikel Terkait
Inilah Cara Menkeu Purbaya Berantas Rokok Ilegal: Sikat Marketplace, Warung Kecil, hingga Pegawai Nakal di Kemenkeumenk
Inilah Cara Menkeu Purbaya Dorong Ekonomi Lewat Rp200 Triliun di Himbara: Dari Protes Hotman Paris hingga Kredit Desa
Menkeu Purbaya dan Gaya Koboinya: Sumitronomics Didorong Target 8 Persen, Antara Ambisi Pertumbuhan dan Risiko Pasar Global
Konsumsi Rokok Dinilai Jadi Akar Stunting, Kemenkes Soroti Anggaran Keluarga hingga Menkeu Purbaya Bicara Industri
Tax Amnesty Jilid III Masih Buram, Menkeu Purbaya Tegas Menolak dan Serikat Buruh Nyatakan Sikap Melawan