Cerita Mistis Bali: Roh Penjaga itu, Minta Sate Kambing

photo author
- Senin, 6 Desember 2021 | 17:36 WIB
Ilustrasi ( montasefilm.com)
Ilustrasi ( montasefilm.com)

Apakah Bening begitu saja tunduk pada sosok gaib itu? Tentu tidak! Menolak adalah jalan ninja yang dia pilih. Suatu malam, perempuan gaib itu menampakkan diri kepada Bening.

Dan mngatakan pada Bening begini, “aku ibumu cah ayu, panggil aku IBU, kamu sudah terpilih dari kecil, aku tahu hatimu, kamu milikku, tugasmu hanya menolong sesama, bantu siapapun yang membutuhkan dengan kekuatanku, jangan pernah meminta imbalan apapun dari baktimu, Aku IBU mu, setiap hari nyalakan dupa harum, siapkan sebatang rokok dan kopi pahit untuk IBU”.

Baca Juga: PKS dan PDIP Berdebat di Komisi III DPR tentang Pembelaan terhdap Habib Rizieq Shihab

“Tidak Bu, lebih baik saya mati daripada harus mengabdi ke IBU” jawab Bening tak gentar walau sebenarnya dia sangat ketakutan.
“kamu belum tahu siapa saya nduk” jawab sosok gaib itu tetap lembut namun tegas. Setelah mengucapkan kalimat itu.

Hal aneh terjadi, Bening tidak bisa bergerak sama sekali, kaki dan tangannya kaku! Dia hanya bisa pasrah diatas tempat tidur tanpa bisa bergerak, saat itu dia sedang menunggu seorang kakanya yang selama ini membantu pembersihan dirinya. Perempuan ini memang sudah lama akrab dengan dengan hal mistis. saat Bening sudah tidak bisa bergerak, kakanya terus meminta Bening menyerah.

“Sudahlah Bening, ini takdirmu, ini anugerah, kamu terpilih Ibu, toh yang di berikan Ibu bukan hal buruk, Ibu Cuma akan memakaimu untuk menjadi penolong bagi yang lain. Nyerah saja, kamu tidak ada pilihan”.

Baca Juga: Wisata Unik Tawangmangu: Tradisi Bersih Desa Mondosiyo

“Mau lari ke mana, darahmu sudah terpilih! Yang ada kamu akan makin kesakitan jika menolak, sudah waktunya nduk, sudah waktunya kamu mengabdi”

Akhirnya Bening menyerah dan mau menyalakan dupa. Saat niat itu terucap, saat itu juga tangan dan kakinya kembali normal. Dia berdiri, berjalan ke arah dapur, mandi, mengenakan jarik dan siapkan apa yang Ibu mau.

Dengan proses yang panjang, hari demi hari Bening semakin peka, dia tidak tinggal di kost lagi, dia kontrak rumah sederhana, agar dia bisa siapkan satu kamar khusus untuk Ibu.

Hari hari Bening berubah tak lagi di sibukan dengan hal hal seperti biasa, duduk dengan teman temannya di café hingga nyaris pagi, atau dekat dengan alkohol, sudah tidak sempat! Banyak orang yang datang kepada Bening untuk minta pertolongan, dari yang sakit atau minta pembersihan diri. Semua berjalan sedemikian rupa, dan Bening mulai terbiasa.

Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Kecelakaan Lalu Lintas

Di Bali seorang pengiring gaib sangat di hargai. Dan banyak yang mengalami hal sama dengan Bening, bahkan mereka juga mampu berkomunikasi dengan Ibu.

Bagaimana dengan sosok gaib Ibu? Beliau adalah sosok Ibu gaib yang begitu tegas, sekaligus lembut, galak sekaligus penyayang. Tidak pernah meminta Bening melakukan hal yang tidak baik. Hanya entah mengapa, Ibu gaib ini tidak jarang minta sate kambing selain rokok, kopi dan dupa.

Suatu malam, bening sedang tidak ada di rumah. Dia sedang di rumah temannya, di sebuah Puri di Gianyar Bali, temannya juga pengiring sama seperti bening. Saat itu sudah larut malam, dan mereka yang kebetulan bertiga, baru ingat itu malam kajeng kliwon, Pada penanggalan Bali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X