Pagi itu di sela tangis langit yang menderu
Aku membaca sepucuk tulisan biru
Di sana tertulis “Pahlawan Itu”
Pahlawan itu
Tidak berlari tapi menghadapi
Tidak menusuk tapi memeluk
Tidak memberi harapan tapi membuktikan
Berani berjanji kemudian menepati
Aku lipat pucukan tulisan biru itu
Masih tercium bau cerutumu
Aku duduk sembari menatap langit yang semakin mederu