KLIKANGGARAN --- Tanpa kita sadari, membaca dongeng adalah hal penting bagi masa kecil anak-anak. Kisah-kisah yang Sobat Klik bacakan itu bukan sekadar cerita pengantar tidur. Akan tetapi, bisa memberikan pelajaran moral yang nyata melalui karakter dan kebajikan yang ada di dalam cerita. Ketika mereka tumbuh dewasa nanti, kebenaran moral dari kisah-kisah itu akan tetap ada di hati dan pikiran mereka.
Dengan membaca dongeng untuk anak, orang tua dapat memberikan pemahaman tentang budi pekerti. Tentu saja, contohnya bisa diambil dari kejadian yang terkandung dalam tiap cerita. Nah, secara tidak langsung pula, orang tua menanamkan nilai-nilai moral pada anak sejak usia dini.
Hal penting lainnya, membaca dongeng untuk anak biasanya dilakukan orang tua sebagai kegiatan pengantar tidur mereka. Akan tetapi, Sobat Klik bisa melakukannya di banyak kesempatan pada jam aktif anak-anak. Hal ini bisa juga dijadikan sebagai sarana untuk mengalihkan perhatian mereka dari ponsel.
Baca Juga: Kepala Dikpora Dogiyai Berdalih, Tak Tahu Bimtek ke Bandung Telan Anggaran Rp1,8 Miliar
Nah, Sobat Klik, selamat membacakan dongeng di bawah ini untuk ananda tercinta. Semoga dongeng persembahan klikanggaran ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Perpustakaan Kecil Arjuna
Minggu pagi yang cerah, Arjuna sedang bermain mobil-mobilan di teras depan rumahnya. Permainan ini memang cukup menyenangkan baginya. Akan tetapi, karena Arjuna bermain seorang diri, ia pun menjadi cepat bosan. Sayup-sayup Arjuna mendengar suara tawa gembira di lapangan tak jauh dari rumahnya.
Arjuna segera berdiri dan mengintip keluar pagar. Ternyata di lapangan ada banyak sekali temannya. Ada Dana, Dino, dan Danu sedang tertawa gembira. Tangan kanan mereka memegang benang yang menjulur ke sebuah benda di udara, sementara tangan kiri mereka menunjuk-nunjuk ke atas. Sepertinya menyenangkan sekali.
Arjuna pun keluar pagar dan berlari mendekati mereka. “Kalian sedang apa?” tanyanya setelah berada di dekat mereka.
“Kami sedang main layang-layang,” jawab Dana.
“Sebentar lagi kami akan adu mengejar layangan putus!” seru Dino dengan wajah gembira.
“Bolehkah aku ikut bermain?” tanya Arjuna.
Serempak ketiganya tertawa. “Mana bisa, Juna? Kamu tidak punya layangan! Hahaha...” jawab Danu.