Nala, si Pemalas

Nala hanya cengengesan. “Ya sudah sih kak, yang lalu biarlah berlalu. Jangan marah lagi dong, maafkan aku ya kak."

Akhirnya seusai upacara, Nala, Hana, dan teman-teman lain yang terlambat disuruh oleh guru BK masuk ke pekarangan sekolah. Guru BK itu bernama Ibu Diana, dia adalah orang yang sangat disiplin dan sangat taat dengan peraturan. Ibu Diana menanyakan alasan terlambat satu persatu dari kami dan tibalah giliran Kak Hana.

"Hana, kenapa hari ini terlambat lagi? Padahal sabtu kemarin kamu sudah berjanji tidak akan terlambat lagi," tanya Bu Diana.

"Maafkan aku Bu, gara-gara Nala nih. Dia terlambat bangun," jelas Kak Hana.

"Apa betul Nala? Apa kamu terlambat bangun?" tanya Bu Diana lagi.

"Iya Bu, maafin Nala ya. Nala ngantuk banget, kemarin capek main sama temen Bu. Hehe..." jelas Nala sambil tertawa canggung.

"Aduh Nala..." kata Bu Diana sambil menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, semua yang terlambat silahkan pergi dan bersihkan taman sekolah." perintah Bu Diana.

Setelah membershkan taman bersama teman-teman yang terlambat, kami pun kembali ke kelas masing-masing. Nala di kelas 5 dan Kak Hana di kelas 6. Saat Nala sampai di kelas, Pak Rio sudah memulai kelas dengan pelajaran Matematika. Nala bergegas duduk dan akhirnya mengikuti pelajaran.

"Aduh, aku sangat mengantuk," kata Nala dalam hati. Tak sadar tiba-tiba Nala sudah tertidur. Dea, teman sebangku Nala membangunkannya.

"Nala bangun! Pak Rio memberimu satu soal untuk dijawab di papan tulis,” kata Dea.

"Hah! Soal apa? Apa aku tertidur?" tanya Nala.

“iya dong, makanya besok-besok perhatikan ya, Nona Nala. Jangan tidur” goda Dea. Nala pun beranjak dari kursinya dan menjawab soal yang diberikan Pak Rio.

Sepulang sekolah.

Nala memasuki kamar dan menghempaskan tasnya ke sudut kamar. Bukannya langsung bersih-bersih, Nala malah tidur-tiduran diatas kasurnya.