KLIKANGGARAN -- Novel "Dilan 1990" karya Pidi Baiq adalah sebuah karya sastra yang telah memikat hati banyak pembaca. Cerita ini mengisahkan tentang kisah cinta remaja yang penuh dengan kegembiraan, keceriaan, dan juga tantangan.
Dalam melakukan analisis psikologi sastra terhadap novel ini, kita dapat menggunakan teori psikologi humanistik Carl Rogers. Teori ini menekankan pentingnya pengalaman subjektif, pertumbuhan pribadi, dan hubungan antarmanusia yang saling mendukung.
Salah satu konsep utama dalam teori Carl Rogers adalah konsep aktualisasi diri. Rogers berpendapat bahwa setiap individu memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Dalam novel "Dilan 1990", kita dapat melihat bagaimana karakter Dilan dan Milea mengalami pertumbuhan pribadi melalui hubungan mereka. Mereka belajar menghadapi konflik, mengungkapkan emosi, dan mengeksplorasi identitas mereka sendiri. Proses ini mencerminkan konsep aktualisasi diri dalam teori Rogers.
Selain itu, teori Rogers juga menekankan pentingnya pengalaman subjektif dan pemahaman diri. Dalam novel ini, Dilan dan Milea saling berbagi pengalaman dan perasaan mereka, yang membantu mereka memahami diri sendiri dan satu sama lain dengan lebih baik.
Mereka belajar menghargai perbedaan, mendengarkan dengan empati, dan membangun hubungan yang saling mendukung. Hal ini mencerminkan konsep pemahaman diri dalam teori Rogers.
Salah satu kutipan yang mencerminkan konsep aktualisasi diri dalam novel ini adalah saat Dilan berkata kepada Milea:
"Aku ingin menjadi versi terbaik dari diriku, Milea. Aku ingin tumbuh dan berkembang bersamamu, menghadapi tantangan bersama, dan mencapai impian-impian kita bersama."
Kutipan ini menunjukkan tekad Dilan untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik, serta keinginannya untuk membangun hubungan yang kuat dengan Milea.
Secara keseluruhan, novel "Dilan 1990" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pertumbuhan pribadi dan hubungan antarmanusia melalui lensa teori psikologi humanistik Carl Rogers. Melalui konsep aktualisasi diri dan pemahaman diri, Dilan dan Milea mengalami perjalanan emosional yang menginspirasi dan relevan bagi pembaca.
Penulis: Nabilah Khairunnisa Widasari (Mahasiswa Universitas Pamulang)
Artikel Terkait
Sinopsis Lovely Runner Episode 5: Sun Jae dan Tae Sung Jatuh Cinta pada Im Sol, Bagaimana Persaingan Mereka?
Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Lewat Persalinan SC atau Normal?
Kronologi Penganiayaan yang Menewaskan Seorang Warga di Banyumas, Polisi Banyumas Bekuk Pelaku!
Selama Musim Angkutan Lebaran 2024, KAI Daop 5 Purwokerto Berangkatkan 393.829 Pelanggan
Kerap Terjadi Aksi Balap Liar, Warga Purwokerto Mengadu ke Polisi
Wakili Bupati, Asisten I M Rifa'i Membuka Acara Rembuk Stunting Tahun 2024
Menjadikan Rongkong Surganya Sport Tourism di Indonesia
Hadiri Perpisahan, Wabup Bakhtiar: Badan Boleh Berpisah tapi Hati dan Rasa Harus Tertanam Selamanya
Aspek Psikologis Tokoh ‘Ikal’ Berdasarkan Teori Psikoanalisis Sigmund Freud dalam Novel ‘Sang Pemimpi’ karya Andrea Hirata
Menyingkap Kepribadian dalam Novel 'Laskar Pelangi' oleh Andrea Hirata: dengan Teori Struktur Kepribadian Carl Gustav Jung