Dongeng Klik 1, Putri Mini dan Pangeran Mana

photo author
- Rabu, 6 Desember 2023 | 15:50 WIB
Dongeng Putri Mini dan Pangeran Mana (Dok.pexels.com/KawaiiArt1980)
Dongeng Putri Mini dan Pangeran Mana (Dok.pexels.com/KawaiiArt1980)

Mendengar hal itu Putri Mini menjadi sedih. Ia teringat pada ibunya dan Bu Kra. Dengan wajah murung ia menjawab, “Aku senang bersahabat dan selalu bersamamu, tapi aku tak dapat meninggalkan Bu Kra yang sudah menolongku, Pen. Semenjak Ibu tiada, Bu Kra yang merawatku."

Pen tak dapat berkata-kata. Ia menatap Putri Mini yang melangkah lesu kembali ke dalam hutan. Sesampai di dalam goa Bu Kra sedang duduk di batu, menyambutnya dengan senyum.

"Putri Mini, duduklah sini, aku ingin bicara."

Putri Mini menghampiri Bu Kra dan duduk di sebelahnya. “Mengapa wajah Bu Kra nampak murung?”

“Putri Mini, hutan sepertinya semakin tidak aman. Aku lihat makin hari makin banyak manusia datang untuk menebang pohon. Aku khawatir akan keadaan keluargaku yang kutinggalkan di hutan seberang.”

“Semoga mereka baik-baik saja, ya, Bu Kra.”

“Selagi tidak ada badai, aku akan pulang ke keluargaku.”

Wajah Putri Mini seketika tertunduk. Air matanya menetes. Baru saja sahabatnya berpamitan, sekarang dia akan kehilangan Bu Kra.

“Maukah kau ikut bersamaku, Putri Mini?”

“Bu Kra, Ibu pernah bilang, pantai adalah tempat lahirku. Ibu juga selalu berkata bahwa aku sebaiknya tidak berada terlalu jauh dari pantai.”

Sama seperti Pen, Bu Kra pun tak dapat berkata-kata. Matanya berkedip-kedip menahan kesedihan. Dia memeluk erat Putri Mini, lalu dengan cepat melompat keluar goa, dan hilang di antara pepohonan hutan.

Dengan berurai air mata Putri Mini berlari kembali ke pantai. Di sana dia melihat Pen bersiap meluncur ke laut. Melihat Putri Mini datang, Pen kembali berjalan ke pantai.

Putri Mini menjatuhkan dirinya di pasir. “Pen, Bu Kra pergi ke hutan selatan, kembali pada keluarganya.”

Pen berjalan mendekat. “Putri Mini, di sini kamu sendirian. Ikutlah denganku ke pantai di Bumi Selatan. Nanti kalau kamu rindu pada ibumu, aku akan mengantarmu ke sini untuk berdoa di makam ibumu. Ayolah, sebelum badai datang lagi.”

Putri Mini diam sejenak menatap lautan, kemudian menatap hutan belantara di belakangnya. “Baiklah,” katanya kemudian sambil berdiri. Pen segera mengangkat Putri Mini ke atas punggungnya dan melucur ke lautan lepas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB
X