KLIKANGGARAN-- Rusia telah membatasi ekspor gas mulia, termasuk neon, sebagai tanggapan yang jelas terhadap sanksi putaran kelima yang dijatuhkan oleh UE pada bulan April.
Keputusan pemerintah yang diterbitkan pada Selasa itu menyebutkan hingga 31 Desember tahun ini ekspor barang mulia, dan lain-lain, akan mendapat persetujuan pemerintah, berdasarkan rekomendasi Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Gas mulia atau inert, seperti neon, argon, xenon, dan lainnya, sangat penting untuk proses pembuatan semikonduktor.
Semikonduktor digunakan untuk membuat microchip yang dibutuhkan untuk gadget, mobil, dan peralatan rumah tangga.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap Ternyata Biden Meremehkan Krisis Susu Formula Bayi di Negaranya
Pada bulan April, UE melarang ekspor semikonduktor, mesin, dan peralatan lainnya senilai €10 miliar ke Rusia sebagai bagian dari paket sanksi kelima.
Menurut surat kabar Izvestia, mengutip sumbernya di pemerintahan, Moskow ingin mengingatkan negara-negara yang disebut 'tidak ramah' bahwa mereka juga bergantung pada ekspor Rusia dalam hal manufaktur semikonduktor.
Rusia memasok hingga 30% dari neon yang dikonsumsi secara global, kata Izvestia.
Telah terjadi kelangkaan semikonduktor global sejak awal pandemi virus corona, yang disebabkan oleh masalah rantai pasokan dan penghentian sementara produksi. Konflik di Ukraina semakin memperburuk masalah.
Artikel Terkait
Pejabat Ukraina: AS Berencana Membantu Ukraina untuk Hancurkan Armada Perang Rusia di Laut Hitam
Pabrik Azovstal Ditaklukkan Rusia, Apa Komentar Presiden Ukraina?
Politisi Jerman: Rusia dan China Telah Dikepung secara Militer oleh AS
McKinsey Dilaporkan Kerjakan Proyek untuk AS dan Rusia secara Bersamaan
Penyebab Sebenarnya Krisis Pangan Adalah Dijatuhkannya Sanksi Kepada Rusia!
Terkait Penutupan Akun Media Rusia, Bos Youtube: Informasi Bisa Dijadikan Senjata
Jurnalis Inggris Bongkar Perilaku Media Inggris yang Beritakan Perang Rusia-Ukraina dari Satu Pihak Saja