Sektor pendidikan pun ikut ia soroti. Anggaran Disdikbud Tangsel mencapai Rp860 miliar, dengan Rp479 miliar di antaranya untuk belanja pegawai.
“Pokoknya ratusan halaman kira-kira kayak begini lah laporannya, ratusan miliar habis buat perjalanan dinas, beli ATK, makan-minum rapat, belanja barang dan jasa, dan lain-lain,” jelas Leony.
Unggahan tersebut ramai diperbincangkan warganet. Sebagian besar mendukung sikap kritis Leony dan menganggapnya mewakili suara masyarakat.
Ada juga yang mendesak pemerintah daerah memberi klarifikasi agar tidak simpang siur.
“Bener banget kita memang harus kuliti pemkot atau pemda masing-masing,” tulis akun @ta**m.
“Ayo pemkot ditunggu klarifikasinya,” timpal akun lain @cr*y.**