(KLIKANGGARAN) --Badan Gizi Nasional (BGN) tengah berada di bawah pengawasan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terkait penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, memaparkan proyeksi penyerapan anggaran hingga pertengahan November 2025, yang berkaitan erat dengan jumlah penerima manfaat program MBG dan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersedia.
Penyerapan Anggaran Per SPPG
Dadan menjelaskan setiap SPPG mampu menyerap anggaran Rp900 juta hingga Rp1 miliar per bulan.
“Siang ini saya baru dapat laporan, tadi saya menyampaikan 11.918 SPPG, barusan ada laporan 12.000, jadi tambah 100 (SPPG),” kata Dadan di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Oktober 2025.
“Artinya, sudah bertambah Rp100 miliar untuk nyerap anggaran. Jadi, kita prediksi dengan 12 ribu (SPPG) dalam 10 hari ke depan akan menyerap Rp6 triliun karena penyerapan kita per periode 10 sampai 12 hari,” tambahnya.
Target Penyerapan Hingga November 2025
Dadan memproyeksikan penyerapan anggaran hingga akhir Oktober 2025 mencapai Rp33 triliun.
“12 ribu (SPPG) itu Rp6 triliun, jadi Rp27 triliun ditambah Rp6 triliun itu Rp33 triliun di akhir Oktober,” ucapnya.
“Di November, tanggal 15 itu kemungkinan akan membentuk 15 ribu SPPG, sehingga pertengahan pertama November itu kita akan menyerap Rp7,5 triliun,” tambahnya.
Jika penyerapan terus konsisten, BGN optimis program MBG bisa menyerap sekitar Rp30 triliun dalam dua bulan terakhir 2025.
Artikel Terkait
Inilah Penjelasan Kepala BGN Soal Dugaan MBG Sebabkan Harga Ayam dan Telur Naik, Ungkap Solusi Tambah Peternak Baru
Soal Keracunan MBG, Menkes Budi Pastikan Data Dikirim Rutin ke BGN: Publikasi Resmi Jadi Kewenangan Badan Gizi Nasional
BGN Gandeng 5.000 Chef Profesional ICA untuk Kawal Keamanan dan Kualitas Gizi Program Makan Bergizi Gratis Nasional
Setelah BGN Sebar 5000 Koki Profesional ke SPPG, Pemerintah Diingatkan: Perbaiki Sistem, Jangan Hanya Ganti Tenaga Dapur
Ramai Susu MBG Hanya 30 Persen Susu Segar, BGN Tegaskan Kandungan Gizi Tetap Optimal dan Dorong Peternak Lokal