Kalau ditanya apa yang membuat saya betah selama hampir dua jam menonton film ini ialah karena format found footage-nya tadi. Di mana teknik pengambilan gambar seperti yang biasa dilakukan pada film-film dokumenter, membawa kesan dekat jauh lebih intens ketimbang pengambilan gambar dengan sudut pandang yang biasa digunakan dalam film-film komersil.
Baca Juga: Mertua Vanessa Angel Tak Segan-Segan Akan Bawa Joddy, sang Sopir, ke jalur Hukum sebab Ada Kelalaian
Meski begitu, pergerakan kamera dan tone yang digunakan juga tidak bikin mata sakit. Tidak dicereweti dengan dialog-dialog yang sok bijak. Plus kepiawaian seluruh pemainnya yang tidak dibebani dengan identitas keartisan mereka.
Pada akhirnya memang The Medium memenuhi ekspektasi templat film horor yang meneror tanpa harus mengandalkan atau menjual jump scare. Setelah menontonnya pun, bukan tidak mungkin akan ada yang berpikir untuk memikirkan setiap apa yang diinginkan. Khususnya yang berkaitan dengan takdir.***
Resensi ini ditulis oleh Ewin Suherman
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Ditanya Mengenai Pengganti Stefan, Celline Evangelista : Saya Realistis Bukan Matrealistis
Band Metal Cewek, Voice of Baceprot, Mengumumkan Tur Eropa 2021, Keren dan Mantap Betul!
Ariel Noah dan Luna Maya: Adakah Peluang untuk Balikan?
Warkopi Sudah Dikubur, Kini Trio SDA Coba Bangkit, Semoga Sukses dengan Menjadi Diri Sendiri!
Ridho Rhoma Dua Kali Jadi Narapidana, Rhoma Irama: Saya Ayahnya, Saya Pasti Support!
Zayn Malik Dituduh Lakukan Pelecehan dan Kekerasan terhadap ibu Gigi Hadid, atau Mertuanya.
Review Film Nussa: Tayangan Bermoral yang Profesional