resensi

Mengenal Budaya Lama dalam "Novel Ronggeng Dukuh Paruk'' Karya Ahmad Tohari

Kamis, 4 Juli 2024 | 08:34 WIB
Sampul novel "Ronggeng Dukuh Paruk". (dok.)

Dukuh Paruk dibakar. Ronggeng serta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannyalah Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa di penjara itu.

Namun, pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia.

Karena itu setelah bebas, Srintil berniat memperbaiki citra dirinya. Ia tak ingin lagi melayani lelaki manapun.

Ia ingin menjadi wanita somahan. Dan ketika Bajus muncul di dalam hidupnya, sepercik harapan timbul, harapan yang makin lama makin membuncah.

Tapi, ternyata Srintil kembali terempas, kali ini bahkan membuat jiwanya hancur berantakan tanpa harkat secuil pun.

Novel Ronggeng Dukuh Paruk mengajarkan kita mengenal budaya lama Indonesia yang belum banyak orang mengetahui nya serta perjuangan para pahlawan-pahlawan melawan penjajah.

Artikel ini ditulis oleh Debby Delian (Sastra Indonesia, Universitas Pamulang)

DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.

Halaman:

Tags

Terkini